Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Valentino Rossi mengungkapkan pencapaian terbesarnya selama berkarier pada ajang balap motor dunia MotoGP.
Valentino Rossi menceritakan persaingan yang pernah dia rasakan untuk merebut gelar juara kelas utama musim 2001 dengan motor NSR500 di Nastro Azurro Honda.
Musim itu menjadi menarik bagi Valentino Rossi yang masih membela tim satelit Honda, Nastro Azurro Honda dengan motor legendarisnya, NSR500.
Bagaimana tidak? Musim itu merebutkan gelar juara terakhir 500cc sebelum memasuki era MotoGP dengan motor 4 tak berkapasitas mesin 900cc pada musim selanjutnya.
Baca Juga: Pol Espargaro Ungkap Rahasia Marc Marquez Bisa Melaju Cepat
Musim itu kian mengesankan bagi The Doctor setelah dia menjalani rivalitas dengan rekan negaranya yakni Max Biaggi.
Saat itu usia Rossi masih 22 tahun sedangkan Max Biaggi berusia 30 tahun yang memperkuat bersama tim Yamaha.
Drama dan intrik dari kedua pembalap Italia tersebut mulai terlihat sejak di Sirkuit Suzuka, Jepang.
Max Biaggi terlihat mengayunkan sikutnya untuk berusaha mendorong Rossi ke area gravel saat beradu cepat di main straight.
Baca Juga: Jadwal Peluncuran Tim MotoGP 2022, Termasuk Tim Milik Valentino Rossi
Sontak, darah muda Rossi ikut bergejolak, ia tertangkap kamera mengacungkan jari tengah untuk Max Biaggi.
Kejadian tersebut kemudian menjadi sorotan dari berbagai pihak dan media Italia.
Hingga pada musim 2001, Rossi berhasil meraih gelar juara pertamanya dengan mengoleksi kemenangan terbanyak.
Rossi mencatatkan 11 kemenangan dari 16 seri yang digelar saat itu. Hanya 3 pembalap yang mampu memenangkan balapan di luar itu.
Max Biaggi dengan 3 kemenangan, Alex Barros dan Sete Gibernau masing-masing mengemas satu kemenangan.
Baca Juga: Anak Emaskan Marquez pada MotoGP Buat Honda Kena Damprat Mantan Bos
“Saya tahu itu adalah kesempatan terakhir untuk menjadi juara dunia di kelas 500cc,” kata Rossi seperti yang dilansir Bolasport.com dari Speedweek.com.
Rossi menuturkan, Honda membawa motor NSR500 versi terakhir dengan jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
“Itu adalah motor baru, dan itu benar-benar melesat kencang,” ucap Vale.
Menurut Rossi, tiga kemenangan beruntun di awal musim merupakan awal yang luar biasa untuk biasa merebut gelar juara dunia.
Baca Juga: Tenang, Persiapan MotoGP Indonesia Tetap Jalan Walau Dibayangi Omicron
“Itu adalah musim yang hebat, saya memenangkan sebelas balapan,” ujar Rossi.
Akan tetapi, juara dunia yang didapatkan bukan sesuatu yang mudah, ada pertarungan hebat bersama pembalap yang diprediksi juga akan meraih gelar juara di musim yang sama.
“Itu bukan kemenangan gelar yang mudah karena ada pertarungan besar dengan Max Biaggi,” kata Rossi.
Bahkan, Rossi mengatakan hubungan dengan Biaggi di dalam maupun luar lintasan tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Punya Ayah Tidak Normal Bikin Rossi Jadi Pembalap Sukses pada MotoGP
“Kami berjuang di atas trek dan juga di luar balapan, hubungan kami tidak benar-benar bagus,” ucap Rossi sambil tersenyum.
Sementara hal itu juga dipertegas Max Biaggi terkait rivalitasnya yang terbangun dengan Valentino Rossi.
“Kami tidak pernah berbicara, kecuali melalui konferensi pers, banyak orang selalu melaporkan beberapa kata, tetapi kami tidak pernah tahu apakah itu benar atau tidak,” ujar Biaggi.
Sementara untuk Valentino Rossi memastikan gelar juara 500cc di Sirkuit Phillip Island, Australia 2001 merupakan momen terbesar dalam hidupnya.
Tidak hanya meraih gelar juara melainkan mengalahkan Max Biaggi pada lap terakhir untuk memenangkan balapan.
Baca Juga: Tiket MotoGP Mandalika Bisa Dibeli Melalui Gerai-gerai Minimarket di Seluruh Indonesia