Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, dianggap menjadi contoh buruk para pemain muda karena tidak bisa menahan emosi di tengah krisis klub.
Manchester United memang diterpa kabar miring dalam beberapa pekan terakhir.
Kemenangan atas Aston Villa pada babak ketiga Piala FA tengah pekan ini belum juga meredakan gosip yang beredar.
Ruang ganti Man United dikabarkan sedang tidak kondusif dan beberapa pemain pun menjadi sorotan.
Mantan bek kanan Aston Villa, Alan Hutton, turut mengomentari situasi di Man United saat ini.
Baca Juga: Inter Milan Juara Piala Super Italia 2021-2022, Erick Thohir: Selamat!
"Kami jelas tidak tahu mengenai rahasia di ruang ganti Man United, tetapi keributan dari klub tersebut terus terdengar," kata Hutton seperti dilansir BolaSport.com dari Football Insider.
"Situasi ini jelas kurang baik, apalagi krisis klub juga terlihat dari bahasa tubuh beberapa pemain mereka," ucap Hutton menambahkan.
Hutton mengakui bahwa gestur buruk justru kebanyakan ditunjukkan oleh pemain senior di klub tersebut.
Hal ini dianggap Hutton mengecewakan karena para pemain jelas boleh merasa frustrasi dengan kondisi klub.
Baca Juga: Debut Ambyar Striker Rp 900 Miliar Barcelona, Tak Tahu Gawang di Mana
Akan tetapi, para pemain juga wajib tampil cemerlang kala diberi mandat di atas lapangan.
Hutton lalu menunjuk Bruno Fernandes yang ia anggap sebagai salah satu pemain terbaik Man United.
Namun, satu sikap Fernandes justru berpeluang membahayakan para pemain muda di klub tersebut.
"Fernandes selalu mengacungkan jarinya dan menyalahkan orang lain," ucap Hutton.
Baca Juga: 2 Kontroversi yang Dibuat Wasit Janny Sikazwe Selain Kacaukan Laga Tunisia vs Mali
"Pemain seperti Fernandes ini yang nantinya akan dijadikan contoh oleh Mason Greenwood di masa depan," ujar pria berusia 37 tahun tersebut.
Fernandes memang tidak berada dalam kondisi terbaiknya sepanjang musim 2021-2022.
Gelandang asal Portugal tersebut memukau lewat catatan 40 gol dan 25 assist dalam satu setengah tahun pertamanya membela Man United.
Ia selalu mampu menjadi pahlawan Man United dan membuat klub bisa menjadi penantang gelar lagi.
Baca Juga: Piala Super Spanyol - Walau Kalah, Barcelona Bisa Melawan Semua Tim
Namun, di musim yang paling mengharapkan jasa terbesar Fernandes, sang gelandang justru tampil di bawah standar.
Dari 25 penampilannya di semua ajang, Fernandes baru mencetak lima gol dan sembilan assist.
Fernandes gagal memenuhi tugasnya meredakan kondisi panas Man United seperti yang ia tunjukkan di musim-musim sebelumnya.
Sejak pertama kali datang pada Januari 2020, Fernandes sebenarnya sudah mampu menunjukkan jiwa kepemimpinannya.
Baca Juga: Juara Piala Super Italia 2021-2022, Inter Milan Terpaut 1 Trofi dari AC Milan, Kalah dari Juventus
Meski tak menjabat sebagai kapten, gelandang 27 tahun tersebut mampu menjadi pengatur di lapangan.
Kini dengan bahasa tubuh yang sudah menjadi bahan kritik sejumlah pihak, Fernandes justru dianggap memperburuk keadaan.