Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rencana Federasi Sepakbola Malaysia untuk mendatangkan Kim Pan Gon bakal memperpanjang tren pelatih dari Asia Timur yang mengasuh Tim Nasional di Asia Tenggara.
Tren pelatih Asia Timur di tubuh Tim Nasional negara-negara di Asia Tenggara bak jamur di musim hujan.
Tren tersebut dimulai saat Vietnam sudah menjajal kemampuan arsitek asal Jepang, Toshiya Miura pada tahun 2014-2016.
Sayang, Toshiya Miura gagal mempersembahkan gelar apapun untuk Tim Nasional Sepakbola Vietnam dan dipecat karena hasil mengecewakan di Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Tak kapok, Vietnam kembali melanjutkan eksperimen dengan merekrut Asisten Pelatih Tim Nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2002, Park Hang-seo di kursi kepelatihan.
Park Hang-seo juga melatih Tim U-23 Vietnam yang bakal tampil di Piala Asia U-23 2018 di China.
Hasilnya Vietnam sukses menembus partai final kompetisi Asia untuk kali pertama sepanjang sejarah, namun harus mengakui keunggulan Uzbekistan di babak Extra Time.
Di tahun itu, Vietnam sukses merebut Piala AFF 2018 berbekal sebagian besar materi pemain dari Piala Asia U23.
Pada piala Asia 2019, Vietnam berhasil menembus babak perempat final untuk kali kedua sejak edisi 2007 yang dilangsungkan di kandang sendiri.
Kesuksesan Park Hang-seo bersama Timnas Vietnam kemudian jadi pemicu tren baru di persepakbolaan Asia Tenggara.
Tak mau kalah dari Vietnam, Federasi Sepakbola Thailand berani mendatangkan Pelatih Timnas Jepang di ajang Piala Dunia 2018, Akira Nishino pasca Piala Asia 2019.
Baca Juga: Malaysia Ikuti Timnas Indonesia dan Vietnam Datangkan Pelatih Korea Selatan
Nishino adalah sosok yang berhasil menyulitkan tim generasi emas Belgia di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Faktor kedekatan kompetisi sepakbola Thailand dengan Liga Jepang jadi alasan direkrutnya Nishino sebagai pelatih kepala.
Sayang sekali Nishino gagal membuktikan dirinya bersama Tim Nasional Thailand di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Di babak kedua kualifikasi, Thailand harus tersingkir setelah kalah dari Uni Emirat Arab dan Vietnam di babak kedua.
Federasi Sepakbola Singapura juga merekrut mantan pelatih Kashiwa Reysol, Tatsuma Yoshida pada bulan Mei 2019.
Hasilnya juga positif bagi sepakbola Singapura dengan berhasil lolos ke babak semifinal Piala AFF untuk kali pertama sejak 2012.
Di babak semifinal, Yoshida juga dipuji publik Indonesia atas determinasi Timnas Singapura yang kalah jumlah pemain di leg kedua, meskipun harus kalah 4-2.
Tak mau ketinggalan, PSSI juga bergerak cepat dengan merekrut Pelatih Tim Nasional Korea Selatan di ajang Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong sebagai pelatih pada tahun 2020.
Pencapaiannya saat mengasuh Timnas Korea Selatan dari level U19 hingga senior jadi pertimbangan utama pemilihan PSSI saat itu.
Shin Tae-yong sendiri direkrut sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023 yang akan dilaksanakan di kandang sendiri.
Seperti halnya di Vietnam, Shin Tae-yong juga dikontrak PSSI sebagai pelatih di tiga level tim, yaitu Timnas Senior, U23, dan U19.
Jika rumor Kim Pan Gon sebagai Pelatih Tim Nasional Malaysia terwujud, maka dia akan memperpanjang tren tersebut dan bakal memberikan warna positif bagi sepakbola Asia Tenggara.
Baik Park Hang-seo, Shin Tae-yong, Tatsuma Yoshida, dan Akira Nishino sama-sama mengusung gaya sepakbola intensitas tinggi ke Asia Tenggara.
Pengaruh dua nama pertama juga berdampak positif bagi performa klub di kompetisi Liga Domestik dan Kompetisi Kontinental.
Baik klub-klub Vietnam dan Indonesia sudah menerapkan pertandingan berintensitas tinggi di level Liga domestik masing-masing.
Baca Juga: Begini Pandangan Ricky Kambuaya tentang Sosok Shin Tae-yong
Vietnam sudah membuktikan dirinya dengan meloloskan dua timnya ke putaran final kompetisi kasta kedua AFC Cup ASEAN Zone musim 2019.
Saat itu di final zona ASEAN, Hanoi FC bertemu dengan Becamex Binh Duong dan dimenangkan oleh Hanoi FC dengan skor 2-0.
Langkah Hanoi FC terhenti di Final Inter-zone Play-off, setelah kalah dari klub Korea Utara, April 25.
Liga 1 Indonesia musim ini juga banyak diwarnai oleh pertandingan berintensitas tinggi, berkat pengaruh kedatangan Shin Tae-yong.
Jika tren positif ini berlanjut, kita tinggal menunggu waktu hasil positif dari program Shin Tae-yong ini di level kompetisi antar klub di Asia.