Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dalam kurun waktu sepekan terakhir, ada tiga pemain asal Indonesia yang mendapat tawaran klub luar negeri.
Akan tetapi sayangnya transfer dua diantaranya gagal terwujud.
Sedangkan satu pemain lain nasibnya masih tanda tanya.
Berbagai alasan pun menjadi penyebabnya.
Mulai dari regulasi hingga tak adanya izin dari klub.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kemungkinan Hadapi Timor Leste pada FIFA Matchday, 2 Kali Pertemuan di Bali
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar 3 pemain yang dimaksud:
Nama Samuel Balinsa berhasil menarik perhatian ketika tampil apik bersama tim PON Papua.
Hal tersebut membuat tim asal Thailand, Lampang FC berniat memboyong Samuel Balinsa.
Namun sayang tranfer Samuel Balinsa harus batal.
PSSI menjelaskan bahwa batalnya transfer Samuel Balinsa murni kesalahan pihak Lampang FC.
Baca Juga: Sudah Mulai Geber Motor, Marc Marquez Tebar Pesona untuk Pramusim MotoGP 2022
Yunus Nusi selaku Sekertaris Jendral PSSI menyebut Lampang FC tak melakukan proses Transfer Matching System (TMS) yang membuat International Transfer Certificate (ITC) tak bisa dikeluarkan PSSI.
"Jadi itu aturannya, ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC setelah melakukan proses Transfer Matching System (TMS) dan kemudian dikirimkan ke PSSI," kata Yunus Nusi, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kami sampai detik ini tidak pernah menerima itu."
"Jadi bagaimana kami mau mengeluarkan ITC," ujarnya.
Beberapa waktu lalu Saddil Ramdani dikabarkan mendapatkan tawaran dari klub Serbia, FK Novi Pazar.
Bahkan pelatih FK Novi Pazar, Dragan Radojicic dengan terang-terangan mengaku sudah memantau Saddil Ramdani selama enam bulan terakhir.
Baca Juga: Bali United Vs Persita - Ketika Serdadu Tridatu Dihadapkan dengan Sang Mantan Pelatih
"Ya benar saya sudah memantau Saddil Ramdani selama enam bulan terakhir saat bermain di Sabah FC," kata Dragan Radojicic dalam rekaman suara yang diterima BolaSport.com.
"Saya sangat membutuhkan pemain seperti Saddil Ramdani karena dia memiliki teknik yang sangat bagus dan cepat."
"Saddil Ramdani akan kami mainakn dalam 11 pemain pertama," ujarnya.
Akan tetapi keinginan Dragan Radojicic mendapat penolakan dari klub Saddil Ramdani, Sabah FC.
Lewat instagram resmi klub, Sabah FC menginformasikan bahwa tak ingin melepas Saddil Ramdani secara gratis.
"Sabah FC menerima permohonan dari satu klub Serbia lewat seorang agen untuk melepas Saddil namun permintaan itu ditolak karena klub mau dia secara gratis tanpa biaya transfer," kata pengurus Sabah FC, Marzuki Nasir.
"Kita tidak boleh menerima tawaran tersebut karena kehabisan waktu untuk mencari pemain pengganti kuota ASEAN yang memang tidak mudah."
"Jika kontrak masih ada, proses perpindahan tidak boleh dilakukan secara gratis karena perlu biaya transfer dalam industri sepak bola profesional," imbuhnya.
Kasus Todd Rivaldo Ferre bisa dikatakan berbeda dari dua nama sebelumnya.
Kemungkinan Todd Rivaldo Ferre berkarier ke luar negeri memang belum tertutup tapi juga masih menjadi pertanyaan.
Sebagai informasi, Todd Rivaldi Ferre diminati oleh klub asal Bornia-Herzegovia, FK Sloga Doboj.
Namun kini Todd Ferre sedang mendapatkan sanksi larangan bermain selama 12 bulan atau satu tahun.
Sanksi ini didapatkan Todd Ferre dari Komisi Disiplin PSSI akibat melakukan tindakan tidak terpuji terhadap perangkat pertandingan pada saat laga Persipura melawan Bali United bulan November tahun lalu.
Beruntung bagi Todd Ferre, Erwin Tobing selaku Ketua Komisi Disiplin PSSI menjelaskan jika sanksi tersebut tak menjadi masalah bagi sang pemain apabila ingin melanjutkan karier ke luar negeri.
"Itu ketentuan internasional bukan antara kita saja, ya mungkin klub sana tidak masalah karena kesalahannya hanya ini saja, mau dimainkan di sana ya terserah klub mereka," kata Erwin Tobing kepada BolaSport.com, Kamis (13/1/2022).
"Jadi intinya main tidak main di sana itu bukan urusan kami (PSSI) lagi karena bukan ranah PSSI lagi tapi sudah internasional, jadi kami tidak bisa protes karena bukan jatah kita."
"Tapi saya ingatkan bahwa klub itu juga harus hati-hati dan tidak boleh sembarangan, kalau dia macam-macam kan juga harus dipikirkan."
"Kalau mereka beli hanya untuk cadangan dan tidak dimainkan itu bukan urusan kami lagi yang penting ITC harus diturunkan," tuturnya.