Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang timnas Indonesia, Ricky Kambuaya, berbagi kisah bagaimana ia nyaris hancur hingga bisa membela Skuad Garuda.
Ricky Kambuaya mencuri perhatian selama memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Bagaimana tidak? Ricky Kambuaya bahkan keluar sebagai Man of The Match dalam dua laga yang dilakoni timnas Indonesia.
Pemain yang tak pernah absen sama sekali memperkuat timnas Indonesia selama di Piala AFF 2020 itu memang selalu tampil impresif.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Inter Milan Cuma Imbang, Puncak Bisa Berubah Kurang dari 24 Jam
Ia meraih gelar man of the match pada laga penyisihan Grup B melawan Kamboja dan leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand.
Pencapaian itu tentu membuktikan bahwa Ricky Kambuaya menjadi sosok penting untuk timnas Indonesia.
Akan tetapi, siapa yang menyangka bahwa sosok penting di timnas Indonesia itu memiliki cerita masa lalu yang mengharukan.
Pemain berusia 25 tahun itu mengungkapkan bahwa ia nyaris hancur saat berseragam PSS Sleman.
Kurangnya menit bermain saat berseragam PSS Sleman membuat mentalnya jatuh.
Baca Juga: Arema FC 12 Pertandingan Tanpa Kalah, Pelatih PSIS: Nanti Juga Kalah
Hal itu dimulai setelah dia didatangkan dari Mojokerto dan bergabung ke PSS, tetapi jarang dimainkan.
Padahal, selama di Mojokerto ia hampir selalu masuk line-up di setiap pertandingan dan sering juga mencetak gol.
Tetapi, setelah bergabung di klub Liga 1 untuk pertama kalinya, persaingan semakin ketat dan Ricky tak banyak mendapatkan waktu bermain.
Baca Juga: Bali United Vs Persita - Ketika Serdadu Tridatu Dihadapkan dengan Sang Mantan Pelatih
Dalam kondisi itu, Ricky Kambuaya mengaku mentalnya terganggu.
Ricky bahkan mengatakan nyaris menghancurkan dirinya dan karier sendiri karena kekesalannya.
Pemain asal Sorong, Papua, itu mengatakan nyaris melakukan hal-hal tidak berguna dengan minum minuman keras atau mabuk-mabukan.
Baca Juga: Hadapi PSIS Semarang, Bek Naturalisasi Arema FC Siap Jadi Kiper
Akan tetapi, hal itu tak dilakukannya karena banyaknya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Ricky mengaku mulai bangkit dan berusaha untuk selalu tampil maksimal setiap kali mendapatkan jatah menit bermain.
Hal itu dibuktikan saat bermain pada putaran kedua kompetisi di PSS.
Meski masih jarang dimainkan, penampilannya mampu mencuri perhatian klub besar.
Klub top sekelas Persebaya Surabaya meliriknya dan langsung meminta Ricky untuk bergabung dengan tim berjulukan Bajul Ijo tersebut.
Mendapatkan panggilan dari Persebaya itu menjadi titik balik Ricky Kambuaya karena awalnya ia pun tak percaya.
Menurutnya, dari PSS dan bergabung dengan Persebaya itu menunjukkan peningkatan.
Ia mengaku seperti naik level karena Persebaya bukan klub biasa sehingga orang-orang di sekitarnya pun tak percaya dan terkaget-kaget.
Baca Juga: Persita Tangerang Hadapi Bali United, Miftahul Hamdi Comot Keuntungan Tersendiri
“Setelah tampil bersemangat di putaran kedua liga di PSS Sleman, saya dipanggil Coach Aji Santoso ke Persebaya,” ujar Ricky Kambuaya sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube PSSI.
“Keluarga, semua orang, bahkan teman-teman di Sleman juga kaget Ricky bisa bergabung ke Persebaya, tim besar,” ucapnya.
Dengan keberhasilan itu, Ricky menilai bahwa apapun pekerjaan yang dilakukan, orang tak boleh mudah menyerah.
Maka dari itu, sikap yang ditunjukkannya hingga saat ini berhasil membawa Ricky melangkah jauh sampai sekarang.
Baca Juga: Timnas Putri Indonesia di India, Lakoni Tes PCR Tiga Hari Sekali
Ia mengatakan setelah bergabung dengan Persebaya, dirinya juga mendapatkan kesempatan membela timnas Indonesia.
“Artinya saya tahu bahwa dalam pekerjaan tidak boleh cepat menyerah dan putus asa,” kata Ricky.
Bukan hanya itu, Ricky mengaku momen kebangkitannya kian lengkap setelah ikut sukses membawa Persebaya menjuarai turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.
Menurutnya pencapaian itu menjadi momen terindah selama kariernya karena ia bukan hanya duduk di bangku cadangan.
Akan tetapi, Ricky memiliki peran banyak selama memperkuat Persebaya.
“Momen bahagia itu waktu bergabung dengan Persebaya dan bisa menjadi juara Piala Gubernur Jatim."
"Itu momen pertama kali saya mendapatkan menit bermain di Persebaya dan pertama kali bisa membawa tim menjadi juara,” tuturnya.
“Saya di situ merasa senang ada Kakak Patrich (Wanggai) dan itu momen terindah buat saya.”
Baca Juga: Respons Pelatih Lechia Gdansk soal Witan Sulaeman yang Terus Dikaitkan dengan FK Senica
Untuk saat ini Ricky pun memiliki banyak keinginan yang diharapkan bisa terwujud di Liga 1.
Ia berharap bisa menjadi pemain terbaik atau paling tidak bisa mencetak banyak gol nantinya.