Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas berat UFC, Francis Ngannou, mengungkapkan dua nama lawan yang paling sulit dihadapi semasa berkiprah di oktagon.
Francis Ngannou akhir pekan ini akan mempertahankan gelarnya sebagai juara kelas berat UFC untuk pertama kali.
UFC 270 menjadi panggung Francis Ngannou di mana dia akan menghadapi juara interim kelas berat, Ciryl Gane, di California, Amerika Serikat, Minggu (22/1/2022) pagi WIB.
Ngannou sendiri tercatat sudah melakoni 13 pertandingan di UFC. Debutanya terjadi tujuh tahun yang lalu.
Baca Juga: Bos UFC Sebut Petarung MMA Terbaik, Khabib Nurmagomedov Belum Diakui
Awal kiprah petarung berjuluk Predator di UFC pun mulus dengan catatan enam kemenangan beruntun pada 2015-2017.
Ngannou sampai dicap sebagai pemilik pukulan terkuat di UFC karena tinjunya berulang kali membuat lawan tak berdaya.
Kekalahan kemudian menimpa Ngannou ketika tampil pada laga perebutan gelar untuk pertama kalinya.
Bom yang berada di tangan Ngannou seolah mejan. Stipe Miocic yang berstatus juara bertahan mendominasinya sepanjang laga.
Baca Juga: Mimpi Jadi Juara UFC pada 2022, Khamzat Chimaev: Insya Allah!
Juga takluk lewat keputusan angka mutlak pada laga berikutnya, Ngannou bangkit dengan merebut lima kemenangan beruntun.
Tidak ada yang selamat. Dari lima pertandingan tersebut Ngannou selalu mengalahkan lawan-lawannya lewat KO/TKO.
Petarung asal Prancis itu buka-bukaan soal laga paling sulit yang pernah dihadapinya.
Jawaban pertama barangkali sudah bisa ditebak yaitu Miocic.
Baca Juga: UFC 270 - Ciryl Gane Bongkar Strategi Rebut Gelar Francis Ngannou
Walah sukses melakukan revans pada tahun lalu, Ngannou masih angkat topi dengan kemampuan yang dimiliki Miocic.
"Saya tidak punya kesempatan untuk mengetahui lebih banyak, seberapa tangguh mereka," kata Ngannou bercanda, dilansir dari MMA News.
Ngannou tak pernah bertanding lebih dari dua ronde ketika menang.
"Kecuali Stipe. Dia sejauh ini adalah lawan terberat saya," kata Ngannou yang pernah disadarkan bahwa kekuatan saja tidak cukup di UFC.
Baca Juga: Rajai Facebook pada 2021, ONE Championship Kalahkan Liga Olahraga Top Dunia
"Pertarungan pertama saya melawan Stipe, saya meremehkannya. Saya tidak menyangka betapa tangguhnya dia," tutur Ngannou melanjutkan.
"Jelas bahwa saya tidak siap dalam pertarungan saat itu. Jujur saja. Saya tidak siap. Itu bukan waktu yang tepat bagi saya untuk bertarung merebut gelar," sambungnya.
Adapun lawan terkuat kedua Ngannou bukan Derrick Lewis yang juga pernah mengalahkannya melalui keputusan angka mutlak.
Ngannou justru menunjuk sosok Curtis Blaydes. Pertarungan pertama melawan Blaydes begitu berkesan baginya.
"Jika saya harus menunjuk orang lain, orang itu adalah Curtis Blaydes," ujar Ngannou.
"Dia adalah lawan kedua saya di UFC. Saya terkejut melihat bagaimana dia bergerak untuk ukuran pegulat dan mampu meladeni situasi sulit."
"Mereka berdua adalah dua lawan terberat yang pernah saya alami."
Baca Juga: Rajai Facebook pada 2021, ONE Championship Kalahkan Liga Olahraga Top Dunia