Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengatakan bahwa pihaknya hanya akan menerima entri pemain untuk semua turnamen yang disetujui melalui afiliasi anggota mereka dalam hal ini adalah federasi bulu tangkis negara masing-masing.
Aturan ini membuat tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Zii Jia, dalam kesulitan. BAM memutuskan tidak akan mendaftarkan pemain berusia 23 tahun tersebut untuk turnamen BWF selama dua tahun mulai 18 Januari 2021.
Keputusan itu disampaikan BAM pada Jumat (21/1/2022). Hukuman juga berlaku bagi tunggal putri, Goh Jin Wei, yang meninggalkan pelatnas Malaysia pada 31 Oktober lalu.
Baca Juga: Lee Zii Jia Keluar dari Pelatnas Bukan karena Uang, BAM Dikritik Tidak Adil
Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei masih memiliki kesempatan mengajukan banding.
Selain itu, BWF dalam statuta mereka memperbolehkan pemain bertanding melalui federasi bulu tangkis negara lain.
Namun, pemain baru bisa melakukannya 12 bulan setelah pindah ke luar negeri alias ketika masa yurisdiksi federasi negara asal dianggap tak lagi berlaku.
Ini berarti semua pebulu tangkis, baik nasional, klub atau profesional, harus melalui Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia untuk bersaing dalam kompetisi apa pun di bawah kalender BWF.
Baca Juga: Deretan Pebulu Tangkis Dunia Non Pelatnas, Praveen/Melati Belum Resmi?
Dalam email yang dikirim Lee ke BWF soal apakah ada alternatif bagi pemain independen untuk bermain tanpa persetujuan badan nasional, mereka menjawab dengan mengatakan bahwa BWF tidak memiliki komentar terkait dengan masalah khusus ini.
"Tetapi ada preseden pemain independen dan asosiasi anggota dari negara atau wilayah itu mencapai kesepakatan di mana asosiasi anggota akan memasukkan entri ke dalam turnamen untuk pemain independen," seperti dilansir dari The Star.
Artinya, Lee Zii Jia harus membuat kesepakatan damai dengan BAM untuk mengizinkannya bermain jika dia memilih untuk menjadi pemain independen.
Baca Juga: Tunggal Putra No 1 Malaysia Lee Zii Jia Dicekal Tanding 2 Tahun akibat Mundur dari Pelatnas