Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Datuk Seri Ahmad Faizal Azumu akan menggelar pertemuan dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan Lee Zii Jia dalam waktu dekat terkait pengunduran diri tunggal putra nomor satu Negeri Jiran tersebut.
Menurut Ahmad, kedua belah pihak harus berusaha keras untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Sebelumnya, BAM memutuskan untuk tidak mendaftarkan Lee Zii Jia yang juga juara All England 2021 untuk mengikuti turnamen internasional mana pun selama dua tahun efektif 18 Januari dalam keputusan yang disampaikan Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: Proliga 2022 - Kejutan, Pertamina Pertamax Tumbang dari Sukun Badak
Hal itu menyusul keputusan tunggal putra peringkat ketujuh dunia ini yang ingin hengkang dari BAM melalui surat pengunduran diri yang dikirimkan pada 11 Januari lalu.
"Jika kepentingan nasional diprioritaskan, tentu ada solusinya. Menurut saya, masalah antara BAM dan Lee Zii Jia bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh masyarakat dan para pendukung bulu tangkis saat ini," kata Ahmad dilansir BolaSport.com dari Berita Harian.
"BAM dan Lee Zii Jia harus berusaha keras mencari solusi untuk masalah ini. Saya akan bertemu dengan kedua belah pihak dalam waktu dekat."
"Kita tidak boleh mempertaruhkan masa depan para pemain dan posisi Malaysia di pentas bulu tangkis internasional," katanya melalui unggahan di akun Facebook-nya.
Sementara itu, Lee memasang foto profil tema warna hitam di akun sosial Instagram miliknya menyusul keputusan BAM soal pengunduran dirinya.
Baca Juga: Lee Zii Jia Keluar dari Pelatnas Bukan karena Uang, BAM Dikritik Tidak Adil
Lee Zii Jia seperti diketahui telah menyerahkan surat pengunduran diri dari pelatnas kepada BAM dan resmi keluar pada 19 Januari kemarin.
Juara All England Open 2021 tersebut memutuskan untuk mengambil jalur independen alias profesional.
Padahal, BAM memiliki aturan ketat mengenai pengunduran diri dari pemain tim nasional mereka.
Menurut The Star, ada klausul yang membuat BAM berhak memberi sanksi kepada pemain yang mengundurkan diri secara 'prematur' dari tim nasional.
Sanksi terberat adalah pencekalan pemain untuk bertanding dalam turnamen bulu tangkis BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).
Pemain dibebaskan keluar pelatnas jika sudah berusia 29 tahun dan mewakili Malaysia pada Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Thomas-Uber Cup, SEA Games, dan Commonwealth Games.
Baca Juga: BWF Tawarkan Solusi Kasus Mundurnya Lee Zii Jia dari Pelatnas BAM