Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, masih belum bisa melupakan kenangan buruk dari tewasnya sang sahabat, Marco Simoncelli.
Ketika berbicara mengenai sosok Marco Simoncelli, ingatan pecinta MotoGP mungkin akan tertuju kepada kedekatannya Valentino Rossi selain karakternya yang lugas.
Marco Simoncelli bisa dibilang merupakan cikal bakal terbentuknya Akademi VR46.
Putra Paolo Simoncelli adalah pembalap pertama yang diajak Valentino Rossi untuk berlatih bersama secara intens.
Baca Juga: Meski Diragukan, Marc Marquez Tetap Menjadi Favorit Juara MotoGP 2022
Malang, persahabatan dua pembalap bintang asal Negeri Piza itu berakhir dengan tragedi.
Simoncelli tewas setelah terlibat kecelakaan pada MotoGP Malaysia pada 23 Oktober 2011. Dia dihantam pembalap lain setelah mengalami lowside crash.
Ironisnya, Rossi merupakan salah satu pembalap yang menghantam tubuh Simoncelli.
The Doctor dan temannya yang lain, Colin Edwards, tak bisa berbuat banyak ketika Simoncelli terseret ke jalur lomba mereka.
Baca Juga: Ajakan Move On Bos Repsol Honda, MotoGP Takkan Memble Tanpa Valentino Rossi
Sempat diumumkan sadar, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia beberapa jam setelah insiden akibat trauma pada kepala, leher, dan dada.
Kepergian pembalap dengan nomor 58 itu menyisakan luka bagi Rossi. Duka Rossi makin besar karena terlibat dalam kecelakaan yang berbuah maut.
Rossi pun masih merasakan pahit setiap kali menceritakan insiden maut tersebut kendati sudah 10 tahun lebih berlalu.
Baca Juga: Marc Marquez: Hanya Duduk di Sofa Tak Akan Buat Anda Jadi Juara Dunia
"Itu membuat saya syok, karena saya terlibat, jadi pengalaman itu sangat menyakitkan," ucap Rossi dalam wawancara dengan Graham Bensinger.
"Saya sudah berpikir kecelakaan itu sebagai bencana ketika melihat cuplikannya, setelah satu setengah jam mereka memberi tahu kami bahwa dia sudah tiada."
"Saya benar-benar terdiam selama satu jam, saya hanya bisa menangis dan tidak tahu harus berbicara apa."
"Sepuluh tahun telah berlalu, tetapi rasanya baru seperti kemarin bagi saya," tambahnya.
Baca Juga: Niat Ingin CLBK, Karier Valentino Rossi Nyaris 'Dibunuh' Yamaha
Rossi mengubah kesedihannya akan kematian Simoncelli menjadi semangat untuk mencari talenta-talenta baru di negaranya.
Franco Morbidelli menjadi orang pertama yang mengisi kekosongan.
Rossi bersimpati terhadap kesulitan yang dialami Morbidelli setelah kehilangan ayahnya pada waktu yang hampir bersamaan.
Setelah mementori Morbidelli dan adiknya, Luca Marini, Rossi secara resmi mendirikan Akademi VR46 untuk membantu karier pembalap berbakat di kampung halamannya.
Baca Juga: Rahasia Pembalap MotoGP Bisa Tak Kedip 9 Menit