Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek timnas Thailand, Theerathon Bunmathan mengaku permainan kerasnya untuk membalas perlakukan lawan di Piala AFF 2020.
Bek Timnas Thailand, Theerathon Bunmathan tampil keras saat bermain di Piala AFF 2020.
Tercatat, dia mengoleksi tigs kartu kuning dari lima laga.
Theerathon bahkan sempat absen di final leg pertama melawan timnas Indonesia karena akumulasi kartu kuning.
Bahkan, satu kartu kuning dia dapatkan saat final leg kedua melawan skuad Garuda menjelang akhir babak kedua.
Baca Juga: Demi Pertahankan Performa Tim di Jadwal yang Padat, Pelatih Persib Bandung Ubah Pola Latihan
Saat itu, Egy Maulana Vikri sedang melakukan serangan balik.
Kedudukan yang masih imbang 2-2 tidak membuat timnas menyerah.
Pada menit 90+3, pemain dari klub FK Senica ini sempat berduel dalam perebutan bola udara.
Keduanya saat itu tidak berhasil mendapatkan bola.
Namun, Egy yang akan berlari tiba-tiba mendapatkan tamparan di wajah oleh Theerathon.
Laga sempat terhenti karena beberapa pemain Indonesia tersulut emosi.
Wasit Ahmad Faisal Mohammad langsung mengambil tidakan tegas dengan memberikan kartu kuning untuk Theerathon.
Baca Juga: Ada Tawaran dari Khabib Nurmagomedov , Jake Paul Ajukan Syarat Ini Jika Tampil di EFC
Theerathon mengaku dia terpaksa bermain keras di Piala AFF 2020.
Menurutnya, pada AFF lalu, beberapa pemain lawan mencoba memancing pemain Thailand dengan bermain keras.
"Saya telah bermain di Liga J1 selama empat tahun tetapi saya tidak pernah frustrasi atau terluka seperti ketika saya pergi ke Piala AFF," kata Theerathon dilansir BolaSport.com dari laman twitter @TL_Central.
Baca Juga: 4 Pembalap Calon Juara MotoGP 2022 Versi Jorge Lorenzo, Marc Marquez Masuk Daftar
Mantan pemain klub Liga Jepang, Yokohama F. Marinos ini menjelaskan jika saat bermain di Jepang lebih fokus kepada sepak bola.
Namun, saat Piala AFF 2020, lawan cenderung mengincar kaki pemain tim Gajah Perang.
Hal ini yang membuatnya beberapa kali tersulut emosi dan melanggar lawan.
"Di Jepang, mereka hanya fokus pada sepak bola."
"Di Piala AFF, ketika mereka tahu itu Thailand, mereka bertujuan untuk menendang anda."
Theerathon mengaku permainan kerasnya bertujuan membalas perlakukan lawan.
Sehingga, dia harus mendapatkan banyak kartu kuning oleh wasit pada turnamen dua tahunan tersebut.
"Tindakan saya hanyalah jawaban untuk sering ditendang," tambah Theerathon dilansir dari laman Zingnews.vn.