Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada, mengaku mental bertanding di kompetisi internasional masih menjadi masalah bagi timnya.
Timnas wanita Indonesia kembali mengalami kekalahan kedua di Piala Asia Wanita 2022.
Skuad Garuda Pertiwi takluk 0-4 dari timnas wanita Thailand.
Kekalahan ini menjadi hasil minor kedua setelah laga melawan Australia.
Hasil ini membuat timnas Indonesia sementara berada di posisi keempat klasemen Grup B Piala Asia Wanita 2022.
Baca Juga: Juventus Sulit Cetak Gol, Allegri Rela Digantikan Asistennya
Pelatih Rudy Eka Priyambada menyadari jika kualitas pemainnya masih kalah dari Thailand.
Menurutnya, kekalahan beruntun ini terjadi karena mental bertanding yang belum terasah.
Perlu diketahui sebelumnya jika terakhir kali Skuad Garuda Pertiwi berlaga di Piala Asia adalah 33 tahun lalu.
Baca Juga: China Rombak Tim: Ganda Campuran No 1 Dipecah, Satukan Pemain Veteran Saingi Ahsan/Hendra
Selain itu, saat ini hanya ada beberapa pemain yang berasal dari klub profesional.
Mayoritas pemain diisi dari Asprov yang masih minim berkompetisi di ajang internasional.
Tetapi, Rudy sangat mengapresiasi perjuangan semua pemainnya pada ajang ini.
"Masalahnya adalah mental pemain karena kita tidak memiliki kesempatan di kompetisi internasional seperti ini."
"Jadi, kami belajar banyak dari kompetisi ini."
"Sebelumnya kami kalah besar dari Australia dan sekarang kalah dari Thailand," kata Rudy Eka Priyambada pada sesi jumpa pers setelah laga, Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Pemain Barcelona Dituntut Punya Rasa Malu Lagi di Hadapan Real Madrid
Rudy menambahkan pemainnya masih terlihat belum percaya diri saat menguasai bola.
Akibatnya, skema permainan menjadi kurang maksimal dan banyak kesalahan yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.
Menurutnya, bermain di ajang sebesar Piala Asia lebih kepada menambah pengalaman bagi para pemainnya.
"Jika kita melihat pertandingan hari ini, pemain masih belum nyaman dalam menguasai bola."
"Ketika mendapatkan bola, kami seperti tidak percaya kepada yang lain untuk mengoper."
"Tetapi, dari pertandingan ini kami belajar untuk pertandingan selanjutnya," pungkasnya.