Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada berencana memaksimakan potensi semua pemain pada laga pamungkas Piala Asia Wanita 2022.
Garuda Pertiwi bertekad membidik hasil positif saat menghadapi Filipina, meski peluang lolos hampir dikatkan mustahil.
Pasalnya, timnas wanita Indonesia kembali menelan kekalahan beruntun setelah tumbang 0-4 melawan Thailand pada Senin (24/1/2022).
Kanyanat Chetthabutr menjadi mimpi buruk pada laga tadi malam berkat torehan hattrick lewa gol menit ke-27, 46, dan 71.
Satu gol sisanya digenapi oleh Irravadee pada ke-76.
Baca Juga: Penyebab Timnas Putri Indonesia Jadi Lumbung Gol di Piala Asia Wanita 2022
Sebelumnya, timnas wanita Indonesia sudah tumbang dulu dari Australia dengan skor mencolok 18-0.
Tim besutan Rudy Eka Priyambada kini terpuruk di dasar klasemen Grup B Piala Asia Wanita 2022 tanpa mengoleksi satu pun angka.
Peluang timnas wanita Indonesia lolos fase berikutnya sejatinya masih ada dengan menyasar tiket sebagai peringkat tiga terbaik.
Akan tetapi, mereka harus menang dengan skor besar minimal 22 gol saat menantang Filipina, Kamis (27/1/2022).
Mengingat hal tersebut bisa dikatakan sulit, Rudy Eka memilih untuk memberikan kesempatan menurunkan pemain yang belum tampil dalam dua laga terakhir.
Menurut dia, ini akan menjadi pengalaman berharga sekaligus pembelajaran bagi mereka untuk kedepannya.
"Kami tidak memiliki pertandingan uji coba internasional seperti ini, saya pikir ini adalah kesempatan semua pemain untuk bermain," kata Rudy Eka.
"Saya kira pengalaman adalah segalanya untuk semua pemain, kita belajar untuk masa depan. Saya pikir akan memberikan kesempatan kepada pemain untuk tampil," lanjut dia.
Baca Juga: Kiper Utama Diterpa Cedera pada Laga Kontra Thailand, Pelatih Timnas Wanita Indonesia Tak Khawatir
Di Piala Asia wanita 2022, timnas wanita Indonesia turun dengan mayoritas pemain masih berusia muda.
Kata Rudy, dirinya memang sengaja membawa pemain muda dengan harapan bisa membangunkan sepak bola Indonesia.
Pengembangan sepak bola Indonesia bisa disebut jauh tertinggal dari para pesaing di Piala Asia Wanita.
Belum lagi ketiadaan kompetisi Liga 1 Putri yang baru pertama dan terakhir kalinya digelar pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Menghitung Peluang Persija Finis Tiga Besar Liga 1, Tidak Boleh Kalah
"Untuk pengembangan, kita memiliki setengah pemain dari U-18, jadi kita memiliki pemain yang sangat muda," jelasnya.
"Karena jika tidak kita kembangkan sekarang jadi kapan, saya pikir ini adalah waktu terbaik untuk mereka agar belajar, jadi ketika mereka berada di usia 23 tahun kita bisa memiliki ekspektasi yang tinggi, kita punya mimpi."
"Jadi dari kompetisi ini kita belajar banyak. Kita harus memperbaiki pengembangan usia muda, kompetisi dan semuanya, jadi kita harus menatap kedepan pengembangan sepak bola wanita di masa depan," pungkasnya.