Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Pemegang sabuk juara kelas berat UFC, Francis Ngannou diminta memikirkan lagi keinginannya untuk hengkang dari ajang UFC.
Francis Ngannou membulatkan keinginannya untuk menjadi petinju profesional setelah kontraknya habis usai pertarungan menghadapi Ciryl Gane.
Hingga kini, kontrak Ngannou masih belum menemukan titik temu yang juga menyebabkan perselisihan dengan Bos UFC, Dana White.
Hal tersebut tidak lepas dari keinginan Francis Ngannou untuk mendapatkan bayaran lebih tinggi dibanding kontrak lamanya.
Baca Juga: Ditarget Juara, Sean Gelael Ditemani 2 Pembalap Berpengalaman pada WEC 2022
Petarung berjuluk The Predator kian mantap meninggalkan UFC setelah melihat bayaran tinju jauh lebih tinggi.
Memang benar adanya persoalan bayaran petarung UFC ibarat butiran debu dibanding satu laga tinju.
Diketahui, honor seluruh bayaran petarung pada UFC 270 ibarat receh jika dibandingan pertandingan tinju Tyson Fury vs Deontay Wilder.
Bagaimana tidak, Tyson Fury selaku pemenang dalam pertandingan tersebut mendapatkan bayaran sebesar 30 juta dollar AS (Rp 420 miliar).
Baca Juga: Dibanding Tinju, Total Bayaran Seluruh Petarung UFC 270 Ibarat Butiran Debu
Bayaran itu tentunya tidak ada apa-apanya dengan yang didapat Ngannou setelah mengalahkan Ciryl Gane.
Ngannou hanya mendapat bayaran sebesar 600 ribu dollar AS (Rp 8,4 miliar).
Jika bisa turun dalam duel tinju, Francis Ngannou ingin menantang salah satu juara tinju kelas berat saat ini, Tyson Fury.
Baca Juga: Dompet Khabib Nurmagomedov Berontak Dengar Mahar Jake Paul ke Eagle FC
Ngannou memang dikenal dengan kekuatan tangannya yang disebut-sebut merupakan pukulan terkuat di dunia saat ini.
Namun, kemampuan Ngannou untuk bertarung tinju belum terbukti, dirinya selama ini hanya bertarung di oktagon sebagai atlet bela diri campuran.
Sejak tahun 2020 lalu, Francis Ngannou telah menyatakan ketertarikannya untuk menunjukkan kemampuannya di ring tinju.
Keinginan Ngannou untuk bertarung tinju juga mendapat perhatian dari petarung kelas welter UFC, Stephen Thompson.
Baca Juga: Bisikan Mike Tyson Bisa Bikin Kamaru Usman dan Israel Adesanya Perang Saudara pada UFC
Thompson meminta Ngannou untuk berpikir dua kali jika ingin keluar dari UFC yang telah membesarkan namanya hingga menjadi petarung hebat.
Selain itu, dia menilai keinginan Ngannou berpisah dari UFC dan lebih memilih bertinju hanya untuk menghadapi Tyson Fury bukanlah ide yang baik.
Menurutnya, raihan Ngannou selama ini di UFC bukan perkara yang mudah hingga menjadikannya jagoan kelas berat saat ini.
“Ngannou adalah orang paling buruk di dunia ini. Meninggalkan yang selama ini telah ia lakukan dan lebih memilih mengejar bayaran yang lebih mewah,” kata Thompson.
Baca Juga: Petarung Ini Yakin Bisa Jadi Bintang Baru UFC Melebihi Conor McGregor
“Memang persolan bayaran di UFC sangat kecil jika dibandingkan satu laga tinju, saya juga melihat dia sedikit kesal,” kata Thompson dilansir Bolasport.com dari MMANews.
Thompson menambahkan, setelah menghadapi Tyson Fury untuk bertinju lantas apa lagi yang dilakukan Ngannou jika tidak lagi bersama UFC.
“Apakah hanya satu pertarungan dengan Tyson Fury atau dia ingin menjajal pertarungan tinju kelas berat,” kata Thompson.
Thompson menilai keinginan Ngannou keluar dari UFC hanya untuk mengejar uang dan gairahnya untuk bertanding dengan Tyson Fury.
“Saya pikir itu akan menjadi kesalahan baginya,” ujarnya.
Thompson menyebut, Ngannou akan membuat kesalahan besar jika meninggalkan tahta UFC miliknya dan lebih mengejar uang dalam pertarungan tinju.
Baca Juga: Uang Segunung Tak Bisa Seret Mike Tyson Balik ke Ring Tinju Lagi