Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya mengambil sikap dengan menerapkan sistem full bubble menyusul Liga 1 2021/2022 yang tengah dihantam virus Covid-19.
Seperti diketahui, dalam satu pekan terakhir ini banyak pemain Liga 1 yang dinyatakan positif Covid-19 di tengah kompetisi yang bergulir.
Covid-19 pertama kali menyeruak di Liga 1 melalui Arema FC yang kehilangan delapan pemainnya saat menghadapi PSIS Semarang.
Saat itu dalam laga pekan ke-20 Liga 1 2021/2022 pada Senin (17/1/2022), Arema FC tak diperkuat oleh beberapa pemain andalannya.
Baca Juga: Persib dan PSM Sama-sama Desak PT LIB Selesaikan Masalah Covid-19
Setelah itu, tak lama setelah itu Persib Bandung mengumumkan sembilan pemain utamanya dinyatakan terpapra Covid-19.
Persib Bandung bahkan dalam laga melawan Tira Persikabo pada pekan ke-21 hanya mengandalkan pemain pelapis.
Sebab para pemain andalan Persib Bandung seperti Marc Klok, David da Silva dan yang lain sebagainya tengah menjalani karantina.
Begitu juga dengan beberapa tim lainnya, seperti Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan yang teranyar Madura United.
Para pemain mulai diserang Covid-19, bahkan laga Madura United melawan Persipura Jayapura pun ditunda oleh PT LIB.
Baca Juga: Vinales Tercepat di Hari Kedua Tes Shakedown, 1 Pembalap Sakit Perut
Laga Madura United menghadapi Persipura Jayapura itu akan berlangsung dalam laga pekan ke-22 yang berlangsung di Stadion Kompyang Sujana, Bali, Selasa (1/2/2022).
Ditundanya laga ini karena pemain yang tersisa dari Madura United hanya 12 pemain, sedangkan regulasi Liga 1 minimal 14 pemain untuk ikut bertanding.
Dengan adanya Covid-19 yang telah masuk ke Liga 1, tentu saja PT LIB sebagai operator kompetisi memikirkan solusi terbaiknya.
Baca Juga: Liga 1 Diserang Covid-19, PT LIB Pastikan Kompetisi Bergulir di Bali hingga Selesai
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno mengungkapkan bagaimana akhirnya LIB memutuskan untuk menerapkan sistem full bubble.
“Terkait skema full bubble ini, kita sebetulnya sejak awal seri satu, dua, tiga pun tidak menerapkan full bubble ya,” ujar Sudjarno saat dihubungi Selasa (1/2/2022).
“Artinya full bubble kan semua tim itu di satu tempat dan kemudian untuk stadionnya juga hanya itu, kan tidak seperti itu juga.”
“Jadi kami menerapkannya jadi semi bubble to bubble sejak seri satu, dua, tiga, dan bahkan sekarang seri keempat. Nah memang yang jadi permasalahannya di Jakarta seperti itu awal-awal, seri kedua, ketiga sampai kemudian seri keempat.”
Baca Juga: Penampilan Persija Tak Juga Membaik, Bambang Pamungkas Marah dan Ancam Tinggalkan Klub
Dengan penerapan semi bubble itu pun membuat klub masih bisa kembali ke home base saat ada jeda pertandingan.
Menurutnya, penerapan itu ternyata membuat protokol kesehatan (prokes) yang ada tak dilaksanakan dengan disiplin.
Untuk itu, agar kompetisi tetap aman dan penyebaran Covid-19 bisa dicegah.
Maka PT LIB pun bersurat ke LIB agar diterapkan sistem full bubble.
Baca Juga: Bukan Sok Jagoan, Jake Paul Ungkap Alasan Tantang Anderson Silva
Sudjarno mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara berkala di akomodasi masing-masing klub nantinya.
Hal ini tentu agar Liga 1 bisa berjalan dengan lancar tanpa masalah ke depannya.
“Kami sudah menyurat kepada klub, jadi harapan kita mereka menerapkan full bubble di akomodasinya,” kata Sudjarno.
“Dan tentu, dari manajemen klub juga kami harapkan bisa terus mendisiplinkan para pemain, ofisialnya dan kami sudah menyurat juga ke klub untuk penegasan terkait penerapan protokol kesehatan dan jangan kendor lagi untuk mencegah penyebaran yang lebih lagi,” ucapnya.
Sudjarno mengatakan bahwa semua tim sudah sepakat bahwa kompetisi akan digelar dengan sistem full bubble.
Baca Juga: Agenda Besar AC Milan Di Balik Pergerakan Anteng di Bursa Transfer Musim Dingin
“Kami sudah bersurat dan kami sudah manajer meeting dan itu semua sepakat akan dilakukan,” tuturnya.
“Kami meminta untuk lebih diperketat lagi di akomodasinya, termasuk LIB juga mencari cara juga apa ke depannya secara eksternal kami akan endorse terkait dengan pengawas-pengawas lapangan, pengawas di akominasi kami akan coba kita lakukan.”