Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menyarankan agar pertandingan Liga 1 2021-2022 ditunda jika salah satu klub ditemui lima pemain terpapar Covid-19.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menjadi sorotan publik Tanah Air karena keputusan untuk tetap melanjutkan laga di tengah badai virus corona.
Dua pertandingan yang paling menyita perhatian adalah laga Persebaya vs PSIS Semarang dan Tira Persikabo vs Bali United.
Persebaya dan Tira Persikabo yang kehilangan hampir setengah kekuatan diipaksa tetap melanjutkan pertandingan dengan segala keterbatasan.
Kedua tim sama-sama hanya membawa sebanyak 15 pemain karena sebagian besar pemain terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Jelang Piala AFF U-23 2022, Timnas U-23 Indonesia Disuntik Vaksin Booster
PT LIB selaku operator kompetisi berdalih memiliki dasar hukum untuk menolak usulan penundaan pertandingan Persebaya dan Tira Persikabo
PT LIB berpegang penundaan bisa dilakukan jika klub hanya memiliki kurang dari 14 pemain karena terpapar, sesuai dengan pasal 52 Regulasi Liga 1 2021-2022 ayat 7.
Padahal, setiap klub bukan hanya ditinggal pemain karena Covid-19 tapi juga alasan lain seperti cedera, akumulasi kartu, hingga pemanggilan timnas Indonesia.
Kasus ini persis seperti yang dialami Tira Persikabo saat melawan Bali United, Kamis (3/2/2022) lalu.
Dari total 15 pemain, Laskar Padjajaran terpaksa memainkan lima pemain yang sejatinya masih dibekap cedera.
Berkaca dari kejadian itu, Aji Santoso berharap ada evaluasi dari pemangku kebijakan sepak bola Indonesia, dalam hal ini PSSI dan PT LIB.
Menurut Aji Santoso, pemaksaan pertandingan dengan skuad seadanya sudah termasuk mencederai asas keadilan dalam berkompetisi.
"Ini masukan tetapi digunakan atau tidak, silahkan saja. Saya hanya memberi masukan sebagai pelaku langsung di lapangan," kata Aji Santoso dinukil BolaSport.com dari Kompas.com.
"Menurut saya itu apabila ada tim yg kena maksimal lima pemain positif itu harus ditunda. Kenapa? karena satu kita menjaga kualitas kompetisi dengan beberapa pemain yang tidak bermain pasti kualitas permainan akan turun. Pasti akan ada berbeda ketika ada tim yang benar-benar komplit," kata dia.
"Faktor kualitas kompetisi supaya terjaga karena tidak adanya pemain-pemain inti pasti berbeda. Yang kedua faktor keadilan jadi menurut saya faktor penting. Saya merasakan sekali betapa susahnya mengatur taktik dan strategi ketika pemain kami tidak lengkap."
"Itu pun terjadi ketika Persikabo melawan Bali United. Dengan tidak adanya pemain 9-10 dipaksakan untuk main akhirnya Persikabo menjadi bulan-bulanan."
"Ini menurut saya tidak fair karena ada 1 sisi pemain tim lain komplet, satu sisi ada pemain tim lain pincang," jelas Aji.
Saran Aji Santoso mirip seperti perubahan prosedur penundaan pertandingan di Liga Inggris akibat Covid-19.
Sebelumnya, setiap tim Premier League tetap wajib bertanding jika masih memiliki minimal 13 pemain di luar kiper.
Namun, pada Rabu (27/1/2022) lalu, Premier League memutuskan mengubah aturan tersebut dengan aturan baru yang lebih adil.
Kini, setiap tim Premier League bisa mengajukan permintaan menunda pertandingan jika menemukan minimal empat pemain positif Covid-19.
Baca Juga: PSSI Gelar Rapat Darurat Bahas Nasib Liga 1 2021-2021 Akibat Diterpa Covid-19
Aturan baru itu akan diberlakukan mulai 5 Februari 2022, tepat saat Liga Inggris kembali digulirkan.
Aji Santoso berharap, PSSI dan PT LIB mempertimbangkan kembali segala aspek demi menjaga kualitas kompetisi Liga 1 2021-2022.
"Karena menurut saya sudah tidak adil lagi kalau satu sisi tim lain komplet sisi lain ada yang timpang. Ada 10 atau 11 pemain Covid dipaksakan bermain," ujar pelatih berusia 51 tahun.
"Maka dari itu saya sebagai pelaku di lapangan langsung memberi usulan kepada PSSI dan PT LIB untuk dipikirkan kembali."
"Kompetisi tetap berjalan tetapi menurut saya kalau ada 5 pemain mengalami positif pertandingan itu harusnya ditunda," ujarnya.