Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain (PSG) mendapat berita buruk kedua jelang pertemuan melawan Real Madrid pada babak 16 Besar Liga Champions 2021-2022.
PSG akan menjamu Real Madrid pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Selasa (15/2/2022) waktu setempat atau Rabu pukul 03.00 WIB.
Kurang lebih 9 hari jelang laga itu, PSG masih memonitor kondisi salah satu pemain bintang mereka, Neymar Jr.
Dikutip BolaSport.com dari Marca, kondisi Neymar meragukan untuk bisa turun pada pertandingan melawan Real Madrid.
“Neymar masih menjalani terapi tambahan dan akan menghabiskan 48 jam ke depan di gym sebelum melanjutkan proses penyembuhannya bersama klub,” demikian pernyataan resmi klub.
Pelatih PSG, Mauricio Pochettino, juga mengungkapkan hal serupa.
“Perkembangan Neymar cukup bagus. Minggu depan akan menjadi minggu yang menentukan untuk mengevaluasi progresnya,” kata Pochettino.
“Dari sana kami akan melihat seberapa besar kesempatan Neymar bermain pada laga sepenting laga melawan Real Madrid,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Lionel Messi Pakai Nomor 10 Lagi dan Jadi Algojo Pertama, PSG Tersingkir di Piala Prancis
Neymar bukan satu-satunya pemain bintang PSG yang meragukan kondisinya.
Sergio Ramos juga dilanda cedera betis. Kendati sudah menunjukkan progres positif, Ramos diindikasikan belum bisa berlatih secara penuh.
Akibatnya, PSG belum tentu bisa memasang mantan bek Real Madrid itu bermain melawan mantan klubnya.
Baca Juga: Alasan Neymar Tinggalkan Barcelona Masih Jadi Misteri, yang Jelas Bukan karena Messi
Dibandingkan Neymar, perkara cedera Sergio Ramos boleh dikatakan lebih kronis.
Ia melewatkan bulan-bulan awal bergabung dengan PSG sejak Agustus 2021 karena cedera.
Debut Sergio Ramos baru terjadi pada November 2021 saat menghadapi Saint-Etienne.
Baca Juga: Sebelum ke PSG, Ramos Sempat Konsultasi ke 2 Musuh Real Madrid
Total, Ramos baru bermain empat kali di Liga Prancis dan mencetak satu gol.
Cedera betis yang saat ini ia alami pun dikhawatirkan adalah cedera yang ia alami pada Agustus lalu yang kemudian kambuh lagi.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, mantan dokter tim nasional Prancis, Jean-Marcel Feret, sampai angkat bicara tentang jenis cedera Ramos.
“Cedera seperti ini sulit ditangani karena para dokter tidak bisa memprediksi evolusi yang ditimbulkannya,” ujar Ferret.
“Masalah utama pada cedera ini adalah konfigurasi antarotot betis,” kata Ferret menambahkan.
Ia menjelaskan kalau otot betis Ramos sudah menua seiring dengan karier sang pemain yang selalu berada di level atas dalam 19 musim.
Otot-otot ini melemahkan kerja betis dan membuat Ramos rawan cedera.
Sindrom betis tua membuat penderita kehilangan fleksibilitas dalam menggerakkan otot.