Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kekuatan Khamzat Chimaev Lintasi 2 Divisi: Sekuat Kelas Berat, Secepat Kelas Ringan

By Fauzi Handoko Arif - Rabu, 9 Februari 2022 | 21:40 WIB
Petarung kelas welter UFC, Khamzat Chimaev, ketika sedang berlatih. (DOK. TWITTER.COM/KCHIMAEV)

BOLASPORT.COM - Petarung kelas berat ringan UFC, Alexander Gustafsson, memberikan testimoni mengenai kehebatan petarung kelas welter, Khamzat Chimaev.

Alexander Gustafsson melihat sendiri perkembangan Khamzat Chimaev sebagai petarung jawara karena berlatih bersama di Allstars Training Center, Stockholm, Swedia.

Allstars Training Center menjadi lokasi berlatih Khamzat Chimaev ketika memutuskan menjadi petarung MMA profesional pada usia 23 tahun.

Kehadiran sosok berjuluk Borz itu di Allstars Training Center awalnya membuat Alexander Gustafsson heran.

Baca Juga: Jagoan Baru UFC Kesal Dibandingkan Terus dengan Khamzat Chimaev

Gustafsson sudah melihat potensi besar Chimaev. Penilaiannya benar. Chimaev menjelma menjadi salah satu petarung jawara di UFC.

Chimaev dianggap sebagai prospek panas kendati baru menjalani empat pertarungan di UFC.

Petarung asal Chechnya tersebut digadang-gadang bakal menjadi penerus Khabib Nurmagomedov yang sempat mendominasi kelas ringan.

Chimaev juga kerap mendominasi lawannya. Bedanya, dia lebih terampil dalam striking (pukulan dan tendangan) ketimbang Nurmagomedov.

Baca Juga: Tidak Secablak Khamzat Chimaev, Shavkat Rakhmonov Diam tetapi Mematikan

Chimaev tercatat melepaskan 112 serangan signifikan dalam empat pertandingannya di UFC. Lawan-lawannya? Cuma kebagian 1.

Li Jing Liang yang menjadi lawan berperingkat pertama Chimaev di UFC terlihat culun saat tumbang dalam satu ronde lewat kuncian pada Oktober lalu.

Padahal laga tersebut menandai comeback Chimaev setelah hampir merencanakan pensiun karena terpapar Covid-19.

Gustafsson menuturkan kesuksesan Chimaev tidak terlepas dari kerja kerasnya saat latihan.

Baca Juga: Lewat 1 Kemenangan Lagi, Khamzat Chimaev Langsung Disabung dengan Kamaru Usman

"Dia berlatih lebih keras ketimbang saya. Dia berlatih setidaknya lima sesi sehari," katanya kepada The MMA Hour, dikutip BolaSport.com dari MMA Fighting.

"Pada masa jaya saya, ketika melawan Jon Jones dan jagoan-jagoan lain, saya melakukan tiga sesi latihan setiap hari dan 20 ronde setiap sesi sparring."

"Latihan fisik saya tergolong gila. Tapi dia, dia mengalahkan saya. Dia tidak kenal lelah," tambahnya.

TWITTER.COM/UFC_ASIA
Petarung kelas welter UFC, Khamzat Chimaev, saat merayakan kesuksesan membekuk Li Jingliang pada ajang UFC 267 di Etihad Arena, Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (30/10/2021)

Baca Juga: Kena Rayuan Khamzat Chimaev, Jagoan Dagestan Ini Bertekad Rusak Rekor Jon Jones di UFC

Gustafsson menganggap Chimaev sebagai petarung unik karena menggabungkan keunggulan-keunggulan dari berbagai divisi.

"Dia petarung kelas welter. Namun, pukulannya seperti kelas berat, kuat seperti kelas berat, dan cepat seperti kelas ringan," ucap Gustafsson.

Chimaev digadang-gadang akan mengikuti jejak Gustafsson untuk menantang sang petarung juara di UFC.

Jalan Chimaev menuju tangga juara berpotensi dipercepat setelah wacana duel melawan petarung peringkat dua kelas welter, Gilbert Burns.

Kemenangan atas Burns akan mendongkrak peringkat Chimaev sekaligus membuktikan kelayakan dirinya untuk menjadi penantang titel yang kini dipegang Kamaru Usman.

Baca Juga: Tunggu Jadwal dari UFC, Khamzat Chimaev Berlatih di Thailand

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P