Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - MotoGP akan kembali melakukan tes pramusim di Indonesia. Ini akan menjadi kunjungan pertama setelah 25 tahun.
Sebelum Sirkuit Mandalika dipercaya menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2022, Indonesia pernah menggelar balapan grand prix motor pada 1996 dan 1997.
Sebagai informasi, kala itu MotoGP masih disebut kejuaraan dunia balap motor dengan GP500 sebagai kategori tertinggi diikuti GP250 dan GP125.
Sirkuit Sentul di Bogor heboh karena kedatangan pembalap-pembalap kelas dunia seperti Mick Doohan, Luca Cadalora, Alex Barros, sampai Norifumi Abe.
Baca Juga: Bersamaan Euforia Tes Mandalika, Mario Aji Matangkan Persiapan untuk Moto3 2022
Tabloid Bola memberitakan hajatan pertama GP Indonesia juga didahului dengan tes pramusim selama tujuh hari pada 5-7 dan 12-15 Februari 1996.
Sayangnya, tidak semua pembalap puas. Bukan soal kualitas sirkuit yang dikeluhkan, melainkan cuaca buruk yang membuat cemas.
Buruknya cuaca sampai membuat Mick Doohan yang berstatus juara bertahan ragu bisa menang pada GP Indonesia.
Padahal dua tahun sebelumnya pembalap Repsol Honda tersebut begitu dominan.
Baca Juga: Marc Marquez Buang Referensi Lama, Konfirmasi Ketangguhan Honda Terjadi di Mandalika
"Saya tak yakin dapat menaklukkan Sentul," kata Doohan setelah mencoba sirkuit yang dibangun pada 1990 itu.
"Bisa jadi Daryl Beattie (Lucky Strike Suzuki) atau Luca Cadalora (Kanemoto Honda) yang akan unggul di sini," ujar pembalap Australia itu.
Di antara para pembalap GP500, cuma Beattie yang pernah menjajal Sentul. Runner-up musim 1995 itu mampir duluan pada bulan Maret.
Cuaca buruk tak cuma menjadi kekhawatiran saat uji coba, juga saat balapan yang berlangsung dua bulan berselang, tepatnya pada 7 April 1996.
Baca Juga: Mencoba Berhitung, Berapa Jumlah Lap Balapan MotoGP Indonesia di Mandalika?
IRTA (Asosiasi Tim-Tim Balap Internasional) sampai khawatir rangkaian acara pada balapan GP Indonesia hancur gara-gara hujan.
Kekhawatiran mereka dipatahkan oleh seorang pawang hujan bernama Siswanto.
Masih menurut laporan Tabloid Bola, Siswanto mengasah kemampuannya selama sepekan hingga berhasil menyingkirkan hujan dari Sentul pada hari H.
Presiden IRTA, Paul Butler, pun merasa puas dengan hasil kerja panitia GP Indonesia.
Baca Juga: 2 Helikopter Disiapkan untuk Kondisi Darurat pada MotoGP Indonesia 2022
"Negeri Anda sangat menggoda," kata Butler pada para pewarta lokal.
Cuaca cerah di satu sisi menguntungkan Doohan. Dia finis terdepan dengan catatan waktu 43 menit 50,798 detik.
Doohan agak diuntungkan karena Beattie yang menjadi jagoan utama absen karena cedera saat latihan pada seri pembuka di Malaysia.
Pembalap megabintang, Valentino Rossi, juga berlomba pada edisi perdana GP Indonesia.
Turun di kelas GP125, Rossi yang berstatus debutan finis ke-10. Baru pada tahun berikutnya The Doctor menang di Sentul.
Baca Juga: Joan Mir Yakin Potensi Mengerikan Suzuki Bakal Tergali di Mandalika