Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Misi Malaysia Tundukkan Singapura Usai Loh Kean Yew Jadi Juara Dunia

By Delia Mustikasari - Kamis, 10 Februari 2022 | 12:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, pada BWF World Tour Finals 2021 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua. (DOK. HUMAS PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis Malaysia memiliki kesempatan umengembalikan kebanggaan melawan rival regional, Singapura ketika mereka bertanding pada Kejuaraan Beregu Asia 2022 di Setia City Convention Center di Shah Alam, 15-20 Februari mendatang.

Malaysia yang berada di Grup B pada Kejuaraan Beregu Asia 2022 bersama Singapura, Jepang, dan Kazakstan, dipimpin oleh juara All England 2021, Lee Zii Jia.

Ada banyak hal yang dipertaruhkan bagi Malaysia mengingat keadaan baru-baru ini yang membuat kebanggaan bangsa sebagai negara pemain bulu tangkis terpukul, terutama dengan Singapura merayakan juara bulu tangkis dunia pertama mereka, Loh Kean Yew pada Desember 2021.

Baca Juga: Pertamina Resmi Jadi Sponsor MotoGP Indonesia 2022

Selain itu, ganda putra Malaysia, Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong, dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun juga disingkirkan oleh Terry Hee/Loh Kean Hean, kakak laki-laki Kean Yew, pada final Dutch Open dan Ceko Open  2021.

Selanjutnya, giliran pasangan ganda campuran Chen Tang Jie/Peck Yen Wei yang disingkirkan ganda campuran Singapura, Terry Hee/Tan Wei Han, pada final India Open 2022, Januari kemarin.

Lee Zii Jia akan bersaing dengan Loh Kean Yew yang tidak pernah menang dalam dua pertemuan terakhir mereka, termasuk final Hylo Open 2021, Jerman November 2021.

Lee dan Loh memimpin tim masing-masing dan menjadi tunggal pertama. 

Pertarungan Lee dan Loh akan menjadi pertarungan terbesar turnamen dengan absennya nama-nama besar seperti Kento Momota (Jepang), Anthony Ginting dan Jonatan Christie setelah kedua tim memilih untuk menurunkan pemain lapis kedua mereka.

Turnamen, yang merangkap sebagai kualifikasi Thomas dan Uber Cup telah kehilangan semangatnya setelah China, Taiwan dan Thailand memutuskan untuk tidak ambil bagian.