Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSSI memutuskan membatalkan proses naturalisasi dua pemain atas nama Mees Hilgers dan Kevin Diks.
Hal ini disebabkan karena kedua pemain tidak mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Hasani Abdulgani.
Sebagai informasi, Hasani Abdulgani merupakan sosok yang membantu proses naturalisasi pemain permintaan Shin Tae-yong termasuk Mees Hilgers dan Kevin Diks.
Lebih lanjut, Hasani Abdulgani berharap apa yang terjadi tak membuat netizen Indonesia menghujat kedua pemain itu.
Baca Juga: Bukan Manchester City, Ini Tim Terbaik di Dunia Menurut Pep Guardiola
Hasani Abdulgani percaya baik Mees Hilgers dan Kevin Diks masih memiliki peluang untuk dinaturalisasi.
"PSSI tidak melanjutkan proses pemain keturunan atas nama Mees Hilgers dan Kevin Diks," tulis Hasani Abdulgani, dilansir BolaSport.com dari instagram pribadinya.
"Saya menjadi saksi kalau secara pribadi kedua pemain ini sangat ingin bermain di timnas, tapi sayangnya kedua orang tua mereka belum memberikan izin."
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Penalti Carlos Fortes Bawa Arema FC Imbangi Persiraja untuk Menuju Puncak Klasemen
"Mohon jangan dihujat, mana tahu suatu hari pikiran orang tua mereka berubah," sambungnya.
Sementara itu, nasib berbeda dialami dua pemain lainnya.
Dua nama yang dimaksud yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Baca Juga: Kiper Chelsea Ungkap Momen Bahagianya Bisa Bawa The Blues ke Final Piala Dunia Klub
Kemenpora memastikan akan memproses naturalisasi dua pemain di atas.
Kabar ini diungkapkan langsung oleh Menpora, Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022).
Baca Juga: Olivier Giroud, Penyerang Kuat AC Milan, Si Penakluk Nomor Kutukan
"Yang dua pemain ini sudah konfirmasi secara administrasi serta keinginan untuk membela timnas Indonesia dan kami akan proses lebih awal," kata Zainudin Amali.
"Kami sangat selektif sehingga baru dapat dua nama ini dan semoga tidak sama seperti sebelumnya."
"Sekarang ini beda dengan naturalisasi zaman dulu yang meminta itu kan klub, kalau klub yang minta kami tidak mau, nah ini yang minta PSSI dan kami rapatkan, tidak sekedar surat tetapi harus ada pertanggung jawaban dari pelatih dan kammi harus tahu persis kebutuhannya," ujarnya,