Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali berikan komentarnya terkait sistem bubble Liga 1 setelah banyaknya kasus covid-19 yang melanda klub perserta.
Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia mulai terdampak pandemi covid-19.
Tercatat ada 3 pertandingan yang ditunda dan puluhan pemain harus menjalani karantina.
Beberapa pertandingan juga harus berjalan dengan pemain seadanya agar bisa tetap berjalan.
Baca Juga: Sebagian Besar Peserta Piala AFF U-22 2022 Kecewa Timnas U-23 Indonesia Batal Ikut
Sistem bubble kemudian menjadi sorotan dari semua pihak.
Pasalnya, tiga seri berjalan lancar namun pada seri keempat di Bali mulai banyak pemain yang terpapar covid-19.
Bahkan beberapa klub menilai kualitas kompetisi bisa menjadi menurun karena pemain yang bertanding tidak mencukupi dan terkesan dipaksakan.
Tidak hanya Liga 1, covid-19 juga sempat melanda timnas Indonesia.
Bahkan beberapa pemain harus absen saat laga bertajuk FIFA Matchday melawan Timor Leste.
Baca Juga: Final Piala Dunia Klub Malam Ini: Chelsea vs Palmeiras, Mimpi Trofi Perdana dan Duit 72 Miliar
Terkait sistem bubble, Menpora Zainudin Amali memberikan komentarnya.
Menurutnya, protokol kesehatan yang dilaksanakan di Liga 1 sudah ketat.
Tapi ada beberapa faktor yang menyebabkan pemain terpapar virus ini yakni dari pihak lain.
“Penerapan protokol kesehatan dengan sistem bubble sangat ketat dan disiplin, itu saya akui waktu saya tinjau di Bali, memang itu berjalan dengan baik."
"Tetapi tidak mungkin dihindarkan misalnya interaksi dengan petugas hotel dan lainnya,” kata Zainudin Amali dilansir BolaSport.com dari laman Kemenpora.
Menpora Amali menilai penyelenggaraan Liga 1 sudah sesuai dengan perjanjian di awal.
Saat itu semua pihak mendukung pelaksanaan Liga 1 2021-2022 tapi harus menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Saya melihat bahwa federasi menjalankan kompetisi sesuai dengan apa yang mereka janjikan kepada kami."
"Apa yang saya saksikan di Bali waktu itu secara jelas seperti yang dijanjikan pada saat mendapatkan izin waktu itu."
"PSSI sudah menjalankan prokes secara ketat dan displin,” pungkasnya.