Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tes pramusim MotoGP Mandalika sempat terhambat karena kondisi aspal yang kotor. Walau dianggap normal, kritik tetap muncul dari pembalap.
Bukan awalan bagus yang terlihat pada hari pertama tes pramusim MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/2/2022).
Foto-foto bercak lumpur pada motor pembalap MotoGP beredar pada jam-jam pertama.
Fenomena ini dianggap normal. Namun, tidak semua pembalap menerimanya begitu saja. Bagaimana penjelasannya? Berikut rangkuman fakta-faktanya.
Baca Juga: Hasil Tes Pramusim Hari Pertama - Pol Espargaro Tercepat di Sirkuit Mandalika
1. Disebabkan Pembersihan Kurang Optimal
Hujan yang mengguyur pada malam sebelum tes disinyalir menyebabkan kondisi aspal menjadi jauh dari kata ideal.
Namun, dilansir dari Antaranews, Deputy Race Commitee, Eddy Saputra, mengakui ada kelalaian panitia dalam pembersihan.
Mandalika memerlukan perawatan khusus karena berdekatan dengan pantai. Selain itu masih ada pekerjaan konstruksi sehingga memengaruhi kebersihan sirkuit.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP Mandalika - Rider Tak Puas dengan Lintasan, Emergency Meeting Jadi Jalan
"Normalnya itu dua minggu sebelum balap, tiap hari harus dilakukan pembersihan. Sepertinya mereka (panitia) agak terlambat," kata Eddy.
"Karena lokasinya juga dekat dengan pantai, jadi mungkin debu-debu partikelnya masuk ke trek."
"Intinya satu, kotor, karena ada faktor laut, metode pembersihannya juga lain, harus memakai karpet yang ditarik, (aspal) tidak boleh disikat."
2. Wajar Terjadi di Sirkuit Baru
Di sisi lain, Dorna Race Direction Representative, Loris Capirossi, menganggap wajar masalah ini.
Mantan pembalap MotoGP tersebut memaparkan bahwa lintasan yang kotor jamak terjadi di sirkuit-sirkuit baru.
"Soal treknya, normal untuk pertama kalinya sedikit kotor, karena tidak ada yang membalap sebelum kami," kata Capirossi.
Meski demikian, Capirossi tidak menampik masih ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan.
"Kami berharap mulai besok dan Minggu, kondisi treknya bagus untuk tes dan semuanya. Tapi bagaimanapun juga untuk trek baru hal seperti itu normal," imbuhnya.
Baca Juga: Puncaki Lap Time Tes Pramusim MotoGP Mandalika, Pol Espargaro Puji RC213V
3. Licin dan Berkerikil
Aspal yang kotor tidak hanya membuat pembalap mudah selip. Mereka juga harus menghadapi kerikil yang diterbangkan pembalap di depan mereka.
Tikungan terakhir dan tikungan 1 disebut sebagai area terburuk.
Pembalap LCR Honda, Alex Marquez, sampai menunjukkan memar pada lehernya karena terkena serpihan kerikil.
"Rasanya seperti ditembak pistol atau semacamnya," kata Marquez, dikutip dari Crash.
"Tikungan 1 paling buruk karena aspalnya buruk, motor pembalap di depan Anda bisa mengirim kerikil, tetapi sejak beberapa jam terakhir kondisinya lebih baik."
4. Rapat Darurat
Kondisi lintasan yang berlumpur membuat tes pramusim MotoGP Mandalika sempat dihentikan.
Tes yang seharusnya berakhir pada pukul 17.00 WITA diundur sampai 17.45 karena lintasan sempat ditutup selama beberapa saat.
Jeda red flag digunakan untuk mengumpulkan pembalap dalam pertemuan mendadak.
Baca Juga: Aleix Espargaro Marah Usai Diminta Jadi OB Mendadak di Sirkuit Mandalika
Dilansir dari Crash, ada dua opsi yang ditawarkan yaitu menunggu sirkuit dibersihkan dengan mesin yang dimiliki panitia atau pembalap melakukannya secara mandiri.
Mandiri bukan berarti setiap pembalap diberi sapu untuk bersih-bersih sirkuit ya. Partikel debu dan kerikil bisa terangkat ban motor saat dilewati pembalap.
Pembalap diminta memutari sirkuit beberapa kali dengan motor mereka untuk menciptakan jalur yang aman untuk dilewati.
5. Pembersih Sirkuit Termahal
Opsi kedua akhirnya diambil. Mayoritas pembalap setuju karena pembersihan yang dilakukan panitia dianggap tidak akan cukup.
"Mereka sudah mencoba membersihkan Tikungan 1 dan 2 sebelum saya masuk," kata pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso, dilansir dari Crash.
"Saya tidak melihat perbedaan dengan tikungan lainnya," sambung pembalap veteran pada MotoGP 2022 itu.
"Aspalnya tetap memerlukan jejak karet ban," ucap Brad Binder yang memperkuat Red Bull KTM memaparkan.
Semua pembalap akhirnya melakukan bagian mereka. Lelucon pun mengatakan bahwa Mandalika dibersihkan oleh mesin termahal.
Bujet tim independen untuk satu paket motor diperkirakan mencapai 2 juta euro (Rp 329 miliar). Dengan 24 pembalap mengitari lintasan, silahkan ditaksir sendiri angkanya.
Baca Juga: Dorna Sports Tanggapi Sirkuit Mandalika Kotor pada Tes Pertama
6. Tidak Semua Pembalap Senang
Tidak semua pembalap sepakat melakukannya. Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, menyebutnya sangat berbahaya.
Adapun rider Aprilia Racing, Aleix Espargaro, dengan tegas mengatakan, "Saya di MotoGP bukan untuk membersihkan sirkuit."
"Tentunya, cara itu berhasil. Jika Anda mengeluarkan 24 motor maka aspalnya akan lebih bersih dari lap ke lap," sambung Espargaro.
Espargaro mengindikasikan bahwa keputusan kemarin dipengaruhi tim dan pabrikan.
Pabrikan MotoGP memang dibatasi dalam pengujian. Cuma Aprilia yang dibebaskan karena status konsesi mereka.
"Ada sejumlah pabrikan yang mendorong pembalap masuk ke trek karena mereka memerlukan waktu yang lebih banyak daripada kami," ungkap Espargaro.
Espargaro sempat berencana mogok sampai lintasannya aman. Akan tetapi, solidaritas membuat dia mengurungkan niat.
"Buat saya itu tidak adil. Namun, setelah melihat rekan-rekan saya berkendara di kondisi yang berbahaya, saya merasa tidak enak dan bergabung dengan mereka," ucapnya.
Baca Juga: Satgas Covid Bantah Pembalap MotoGP Langgar Protokol Kesehatan di Mandalika