Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masukkan Dorna untuk Panitia Balapan MotoGP Mandalika

By Delia Mustikasari - Sabtu, 12 Februari 2022 | 17:00 WIB
Race Director Mike Webb dan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang juga CEO Panitia Balap MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia, Priandhi Satria melihat sirkuit sebelum hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Sabtu (12/2/2022). (MGPA)

BOLASPORT.COM - Race Director Mike Webb dan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengaku puas dengan kondisi lintasan Sirkuit Mandalia, Lombok setelah dibersihkan.

Keduanya memberi apresiasi kepada panitia penyelenggara balapan yang dinilai cukup tanggap dalam menyelesaikan persoalan.

Hal ini disampaikan Mike Webb dan Carmelo Ezpeleta kepada Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang juga CEO Panitia Balap MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia, Priandhi Satria seusai meninjau lintasan sebelum pelaksanaan tes hari kedua, Sabtu (12/2/2022).

Pihak penyelenggara telah membersihkan lintasan pada pagi hari, sehingga diharapkan kecepatan para pembalap pada tes pramusim hari kedua akan lebih cepat.

Baca Juga: Target Adik Valentino Rossi pada Hari Kedua Tes Pramusim MotoGP Mandalika

Mike Webb menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan track jet truck dan kendaraan track sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.

Menurut Webb, keberadaan kendaraan roda empat dan roda dua dalam lintasan akan membuat lintasan balap menjadi lebih bersih.

Penyebabnya saat kendaraan lewat, aerodinamis kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori pori lintasan sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori.

Webb dan Ezpeleta optimis bahwa kegiatan sesi tes pramusim hari kedua akan semakin membaik karena debu yang semakin berkurang serta adanya lapisan karet ban pada permukaan lintasan racing line yang dibuat oleh pembalap.

Di sisi lain, Priandhi Satria juga telah mendiskusikan dengan Webb, dalam penggunaan red flag  (bendera merah) pada Jumat kemarin (11/2/2022)  saat para pembalap MotoGP sedang menjajal Sirkuit Mandalika pada hari pertama tes.

Priandhi menjelaskan bahwa penggunaan bendera merah adalah sinyal atau tanda visual bagi semua pembalap yang berada dalam lintasan untuk segera berhenti melakukan kegiatan.

"Red flag merupakan perintah kepada para pembalap agar keluar dari lintasan dan kembali ke paddock masing-masing, karena penyelenggara balap akan melakukan sesuatu hal di dalam lintasan," kata Priandhi.

Baca Juga: Bikin Deg-degan Marc Marquez, Sirkuit Mandalika Bukan Trek yang Sulit

"Misalnya, pembersihan lintasan, pengambilan object dalam lintasan yang dapat membahayakan pembalap atau penonton dan berbagai hal lainnya."

"Penggunaan red flag pada Jumat kemarin adalah dalam rangka menutup lintasan balap agar crew maintenance dapat memasuki lintasan dan melakukan pembersihan di dalam lintasan sesuai dengan saran beberapa pembalap MotoGP dan Dorna," tutur Priandhi.

"Penggunaan Bendera Merah merupakan sesuatu yang wajar dalam setiap kegiatan motorsport, bukan sesuatu yang di luar kebiasaan," ujar Priandi.

Setelah diangkatnya bendera merah, pihak penyelenggara langsung memerintahkan kendaraan pembersih track “Track Jet Truck” yang memiliki penyemprot air bertekanan tinggi dilengkapi rotating brush untuk memasuki lintasan dan membersihkan area-area tertentu, dibantu dengan crew maintenance.

Setelah proses pembersihan selesai, lintasan kembali dibuka dan para pembalap kembali memasuki lintasan.

Pada Jumat sore tercatat kecepatan para pembalap motoGP semakin cepat dan lintasan ditutup dengan kecepatan mencapai 314km/jam atau berada dalam standar kecepatan MotoGP.

Priandhi dan Webb  menjelaskan bahwa faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton).

Hal ini yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Debu ini jatuh pada permukaan lintasan dan masuk kedalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.

Kondisi debu yang sangat banyak selama dua bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi tes pramusim menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP.

Baca Juga: Penyesalan Fabio Quartararo pada Hari Pertama Tes Pramusim MotoGP Mandalika

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P