Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pernyataan Romelu Lukaku diklaim selalu dipahami dengan salah, padahal sang bomber sebenarnya bahagia di Chelsea.
Romelu Lukaku sempat memicu kontroversi di Chelsea usai memberikan pernyataan dalam interviu bersama Sky Sport Italia pada akhir tahun 2021.
Dalam wawancara itu, Romelu Lukaku mengatakan dirinya tidak bahagia di Chelsea dan merasa tidak cocok dengan sistem permainan Thomas Tuchel.
Romelu Lukaku juga mengutarakan kerinduan terhadap mantan klubnya, Inter Milan.
Akibat pernyataan kontroversialnya, Romelu Lukaku tak diikutsertakan dalam laga Chelsea versus Liverpool di Stadion Stamford Bridge pada 2 Januari 2022.
Masalah tersebut akhirnya selesai setelah Romelu Lukaku melakukan pertemuan dengan Tuchel dan petinggi Chelsea dan meminta maaf atas tindakannya.
Baca Juga: Romelu Lukaku Kalah Subur dari Tammy Abraham, Keputusan Transfer Chelsea Patut Dipertanyakan
Lukaku juga sudah mendapatkan kepercayaan Tuchel kembali untuk turun memperkuat Chelsea.
Bomber asal Belgia ini bahkan menjadi pahlawan Chelsea ketika melawan Al Hilal dalam laga semifinal Piala Dunia Klub pada 9 Februari 2022 di Mohammed bin Zayed Stadium.
Lukaku mencetak gol semata wayang yang membawa The Blues melaju ke babak final kompetisi tersebut.
Namun, ketika kondisi tampak baik-baik saja antara striker berusia 28 tahun ini dan Chelsea, kontroversi kembali muncul.
Baca Juga: Tuchel: Lukaku Harus Berbuat Lebih di Lapangan, Bukan Cuma Minta Dilayani Doang
Ia diketahui menguggah pesan di Snapchat yang mengindikasikan ketidakbetahannya di Chelsea.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Lukaku menulis sebuah kalimat singkat dengan latar belakang layar hitam.
"Kalau harus dipaksakan, mungkin memang tidak cocok," bunyi tulisan Lukaku dalam unggahan di aplikasi Snapchat.
Terlepas dari apa yang telah dilakukannya, Lukaku mendapatkan pembelaan dari legenda Chelsea, Geremi Njitap.
Baca Juga: Romelu Lukaku Kirim Kode di Snapchat, Semakin Tak Betah di Chelsea?
Menurut gelandang Chelsea periode 2003-2007 itu, Lukaku sebenarnya bahagia di Stamford Bridge.
Geremi mengeklaim Lukaku cuma jadi korban kesalahpahaman atas apa yang diucapkannya.
"Saya pikir ada banyak kesalahpahaman dan salah tafsir tentang apa yang terjadi," kata Geremi, dikutip BolaSport.com dari Mirror.
Baca Juga: Sudah Dibeli Mahal oleh Chelsea, Lukaku Harusnya Tampil Lebih Bagus
"Sikapnya mengatakan bahwa dia bahagia, jadi saya pikir apa yang dia katakan telah disalahartikan."
"Tentu saja, saya pikir dia masih bisa memberi lebih, tetapi dia berusaha."
"Lukaku adalah salah satu striker terbaik di dunia dan setiap klub akan senang memiliki dia dalam skuad," tutur pria yang mempersembahkan 6 gelar untuk Chelsea ini.