Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kehadiran Pratama Arhan di klub Tokyo Verdy tidak boleh membuatnya cepat puas, mengingat sudah ada dua pesaing siap mati-matian di posisi yang sama.
Pratama Arhan telah resmi menjadi bagian dari skuad Tokyo Verdy dikutip dari situs resmi klub.
Klub divisi dua Liga Jepang itu merekrut pemain kelahiran Blora itu dengan status free-transfer.
Pratama Arhan bakal meramaikan para pemain Asia Tenggara di J-League 2 Jepang seperti Sittichok Paso (FC Ryukyu), Paul Tabinas (Iwate Grulla M.), David Tabinas (Mito Hollyhock), Hong Quan Vu (FC Ryukyu), Van Luan Pham (FC Ryukyu).
Kehadiran Arhan memicu antusiasme di kalangan pencinta sepakbola Indonesia, namun semua tentu tak boleh senang dulu.
Apalagi di kesempatan sebelumnya, para pemain Indonesia gagal membuktikan dirinya bisa bersaing di Liga Jepang.
Baca Juga: Klub Baru Pratama Arhan Tokyo Verdy Pernah Bertemu Persib Bandung dan Shin Tae-yong
Level permainan Irfan Bachdim dan Stefano Lilipally yang sudah malang-melintang di Eropa masih belum cukup dimata pelatih-pelatih tim Liga Jepang, sehingga Pratama Arhan harus bekerja lebih keras lagi disana.
Di posisinya sebagai bek kiri baru tim Verdy, dia akan bersaing dengan dua pemain.
Arhan bakal bersaing dengan Tatsuya Yamaguchi (ex-Gamba Osaka) dan pemain multi posisi Yuta Narawa (ex-Yokohama F. Marinos dan Shonan Bellmare) untuk posisi bek kiri Verdy.
Baca Juga: Pratama Arhan Jadi Pemain yang Berhasil Wujudkan Cita-cita Pelatih Timnas Thailand
Yuta Narawa merupakan bek kiri senior berusia 34 tahun yang sudah berpengalaman dengan sejumlah klub di level kedua Liga Jepang.
Dia sudah bergabung sejak musim 2018 dan sempat membawa klub ini tampil di playoff J-League 1, namun gagal promosi.
Di musim lalu, Yuta Narawa hanya tampil lima kali, mungkin karena termakan usia.
Baca Juga: Reaksi Ketua PSSI Pasca Satu Pemain Timnas Indonesia ke Liga Jepang
Sementara itu, Tatsuya Yamaguchi merupakan bek muda eks-Gamba Osaka, namun harus tampil bergantian dengan Takayuki Fukumura ke FC Ryukyu musim ini.
Kemungkinan Pratama Arhan bakal dipasangkan bergiliran dengan Tatsuya Yamaguchi, karena keduanya punya kualitas yang hampir setara.
Syaratnya, Pratama Arhan harus bisa menyesuaikan diri dengan taktik intensitas tinggi yang rutin dimainkan oleh tim-tim Liga Jepang.
Baca Juga: Resmi Gabung Klub Jepang, Pratama Arhan Tetap Jadi Brand Ambassador PSIS Semarang
Penulis pernah menyaksikan salah satu laga kasta ketiga Jepang, terlihat sekali tim-tim sudah memainkan pertandingan berintensitas tinggi.
Sementara itu di Liga 1, tidak banyak tim yang memainkan sepakbola intensitas tinggi secara konsisten, kecuali Persebaya Surabaya, PSS Sleman dibawah Putu Gede, atau PSM Makassar dibawah Joop Gall.
Sementara itu, Arhan memahami sepakbola intensitas tinggi bersama Timnas dibawah asuhan Shin Tae-yong, jadi setidaknya itu modal positif yang bakal dibawa ke Jepang.
Yang pasti, siapapun sainganmu, maju terus Arho...... YOH ISO YOH.