Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, membeberkan cara adaptasi Pierre-Emerick Aubameyang di timnya.
Pierre-Emerick Aubameyang menjalani penampilan perdananya sebagai starter bersama Barcelona saat melawan Napoli pada laga play-off Liga Europa 2021-2022, Kamis (17/2/2022).
Kendati gagal membawa Barcelona menang, penampilan Pierre-Emerick Aubameyang dinilai cukup menjanjikan.
Di laga ini juga, rekrutan anyar Barcelona lainnya dimainkan bersamaan yakni Ferran Torres dan Adama Traore.
Aubameyang merupakan rekrutan anyar Barcelona pada bursa transfer Januari 2022 setelah putus kontrak dengan Arsenal.
Kasus indisiplinernya dengan pelatih Mikel Arteta membuat Arsenal memutus kontrak sang striker dan ia bergabung dengan Barcelona secara gratis.
Baca Juga: Bos Juventus Sindir Kepindahan Cristiano Ronaldo Hanya untuk Target Pribadi
Xavi Hernandez mengungkapkan bahwa Aubameyang mampu beradaptasi dengan baik di Camp Nou.
“Dia berlatih dengan sangat baik, dia membutuhkan sesi yang lebih kuat,” ujar Xavi seperti dikutip BolaSport.com dari Football London.
“Dia sudah 100% dan kami akan melihatnya bermain dengan pasti.”
“Dia adalah pemain yang bisa membuat perbedaan.”
“Dia bekerja dengan baik membuat lari yang bagus ke area serangan. Dia menunjukkan performa yang sangat bagus dalam beberapa tahun terakhir.”
“Saya sangat senang dengannya, dia bekerja secara positif di tim kami dan dia sangat professional," kata Xavi menambahkan.
Baca Juga: Barcelona Setengah Hancur, Transfer Haaland-Mbappe Dimonopoli Real Madrid
☄️ @Auba FIRST START INCOMING! #BarçaNapoli pic.twitter.com/h8ZHh444JU
— FC Barcelona (@FCBarcelona) February 17, 2022
Komentar Xavi ini seolah berkebalikan dengan apa yang dikatakan oleh pelatih Arsenal, Mikel Arteta.
Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Mikel Arteta mengatakan bahwa ia bukanlah penyebab hengkangnya Aubameyang dari Emirates Stadium.
Kurangnya rasa profesionalitas dan komitmen terhadap klub ditenggarai yang mengakitbatkan perginya pemain internasional Gabon tersebut.
“Saya tidak membangun otoritas saya dengan menjadi diktator atau kejam,” kata Arteta.
“Saya hanya meminta satu hal kepadanya, yakni rasa hormat dan komitmen.”
"Pada level ini, jika saya tidak mendapatkannya, saya mengemasi tas saya dan pergi ke tempat lain karena itu adalah jumlah minimum yang saya minta," ucap Arteta.
Baca Juga: Kai Havertz Puji Pengaruh Kapten Chelsea yang DIberikan kepada Dirinya