Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kedatangan Pratama Arhan ke Tokyo Verdy membuat akun media sosial rivalnya Tokyo FC diberondong komentar bernada negatif netizen Indonesia, netizen Jepang pun bereaksi keras.
Indonesia effect itu memang benar adanya di dunia sosial media hari ini.
Hanya dalam dua hari setelah kedatangan Pratama Arhan, Tokyo Verdy jadi klub Liga Jepang paling populer di sosial media, melampaui klub Andres Iniesta, Vissel Kobe.
Baca Juga: Tatap Laga Melawan Persebaya Surabaya, Pelatih Arema FC: Datang dan Menang
Postingan perkenalan Arhan sebagai pemain baru klub yang bermarkas di Chofu itu langsung dibanjiri like dan komentar netizen dari Indonesia.
Tak hanya itu, netizen Indonesia melakukan banter ke sejumlah klub Jepang lainnya, terutama rivalnya di Prefektur Tokyo, Tokyo FC.
Netizen Indonesia membanjiri postingan di akun instagram Tokyo FC dengan tulisan TOKYO IS GREEN (warna jersey dari Tokyo Verdi).
Baca Juga: Dua Pemain Ini Tolak Panggilan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia
Bahkan, komentar bernada hujatan dan menjurus pornografi pun muncul di postingan Tokyo FC.
Sebagai informasi, dalam dunia suporter, banter merupakan tindakan suporter untuk mengolok-olok suporter tim lawan atau tim lawan itu sendiri.
Budaya banter, di Indonesia, tentu dibawa dari Inggris melalui film populer tentang Hooligans, seperti Green Street Hooligans.
Sementara di Jepang, budaya banter hampir tidak pernah ditemui, karena sepakbola diperlakukan sebatas hiburan belaka bagi masyarakat.
Hal itu mengundang pro-kontra di kalangan netizen Jepang atas komentar-komentar bernada hujatan dari sebagian netizen Indonesia ke klub-klub rival mereka.
Salah satu netizen Jepang di Twitter, mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia untuk menyaksikan J.League.
Namun, ia kecewa berat dengan perilaku suporter Indonesia yang tidak menghormati tim-tim lain.
I can somewhat understand how he feels but it comes with the territory. The J. League is trying to become more global, they want to be the “Premier League” of Asia and if they want to achieve that they need global fans. https://t.co/5sI2LT1mQS
— J. Football Now (@j_football_now) February 18, 2022
Di sisi lain, menurut akun twitter J.Football Now, hal itu tidak masalah bagi Jepang.
Justru mereka senang dengan pengaruh yang suporter Indonesia berikan kepada Liga Jepang.
Menurut mereka, hal ini karena J.League membutuhkan perhatian global dan punya visi untuk jadi Premier League nya Asia.
Baca Juga: Tatap Laga Melawan Persebaya Surabaya, Pelatih Arema FC: Datang dan Menang
Akun itu menambahkan bahwa budaya banter merupakan budaya yang sangat lumrah di luar Jepang, terutama Indonesia.
Menurut mereka, beberapa netizen Jepang yang melabeli tindakan netizen Indonesia yang "tidak sopan" ditengarai jadi sebab mengapa engagement media sosial klub-klub Jepang jadi buruk.
Karena itu, menurut akun tersebut, fans di Jepang harusnya memahami bahwa itu jadi kesempatan bagi klub kesayangannya untuk mendapatkan fans baru di luar negaranya.
Akun tersebut juga mengucapkan selamat datang bagi seluruh fans baru J.League yang datang dari Indonesia.