Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas berat ringan UFC, Jan Blachowicz, menjelaskan rahasia kemenangannya atas juara kelas menengah, Israel Adesanya.
Israel Adesanya memang berhasil mendominasi divisi kelas menengah UFC, tetapi bukan berarti dirinya tak bisa dikalahkan.
Noda kekalahan harus digoreskan pada rekor pertarungan Israel Adesanya di MMA saat mencoba menjadi juara dua divisi di UFC.
Percobaan Adesanya terjadi tahun lalu, tepatnya pada UFC 259 di mana dia menantang juara kelas berat ringan saat itu, Jan Blachowicz.
Baca Juga: Benar-benar Edan, 1 Sabuk Juara UFC Takkan Cukup untuk Khamzat Chimaev
Adesanya lebih diunggulkan. Dia menantang Blachowicz dengan membawa status tak terkalahkan dalam 20 pertarungan di semua ajang MMA.
Di sisi lain, Blachowicz baru menjadi juara kelas berat ringan setelah memenangi gelar yang dilepaskan Jon Jones, musuh bebuyutan Adesanya.
Di luar dugaan, Blachowicz mampu meredam perlawanan Adesanya.
Baca Juga: Kalau Nasib Masih Digantung, Francis Ngannou Bisa Ditarik Kompetitor UFC
Setelah mengimbangi Adesanya dalam striking pada ronde-ronde awal, Blachowicz beralih ke mode grappling yang tak mampu dilawan Adesanya.
Adesanya nyaris tidak bisa berbuat apa-apa saat dikendalikan Blachowicz dalam pertarungan lantai pada paruh kedua laga.
Ketiga hakim pun satu suara. Mereka memberi Blachowicz keunggulan angka dari pertarungan yang berlangsung hingga bel terakhir itu.
Secara kebetulan, kesuksesan Blachowicz meredam Adesanya melalui grappling ditiru petarung-petarung kelas menengah.
Baca Juga: Lawan Cedera, Daud Yordan Bakal Adu Jotos dengan Mantan Juara Dunia
Marvin Vettori dan Robert Whittaker sudah mencoba mengudeta Adesanya dengan gulat. Namun, keduanya gagal.
Ketika ditanya rahasianya, Blachowicz menjawab sambil bercanda.
"Itu karena saya Jan Blachowicz, sedangkan mereka bukan," kata Blachowicz kepada Sportsnaut, dilansir Bolasport.com dari MMANews.
"Inilah perbedaan terbesar. Dalam pertarungan itu, saya membawa kekuatan Polandia yang legendaris bersama saya."
Baca Juga: Lawan Cedera, Daud Yordan Bakal Adu Jotos dengan Mantan Juara Dunia
"Itu saja. Rahasianya adalah kekuatan legendaris Polandia. Kalau saya tidak melupakannya, saya sudah menghajar semua orang di hotel."
Nasib Blachowicz sayangnya tak sesukses kemenangannya atas Adesanya.
Pada laga mempertahankan gelar berikutnya petarung berusia 38 tahun itu tumbang di tangan petarung veteran, Glover Texeira, melalui submission.
Blachowicz harus menunda perjuangannya kembali ke takhta. Cedera memaksanya mundur dari laga kontra Aleksandar Rakic pada Maret nanti.
Baca Juga: Dipencundangi Lawan di Ronde ke-6, Semangat Tinju Amir Khan Ikut Pudar