Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Inter Milan seperti kehabisan bensin saat kompetisi lagi panas-panasnya dengan para strikernya pun tak becus bikin gol.
Laju Inter Milan tersendat di periode krusial kompetisi.
Untuk pertama kali musim ini, sang juara bertahan Liga Italia dipaksa menelan kekalahan beruntun.
Mereka keok di kandang sendiri, tanpa bisa bikin gol pula.
Setelah dipermak Liverpool 0-2, giliran Sassuolo memberikan derita dengan skor serupa di Giuseppe Meazza, Minggu (20/2/2022).
Rapor Nerazzurri memang payah sejak memasuki Februari.
Dari lima partai tersaji, Inter cuma menang sekali, yaitu waktu menghajar AS Roma di Coppa Italia (2-0).
Baca Juga: Inter Milan Gagal Salip AC Milan di Klasemen Liga Italia, Simone Inzaghi: Saya Sangat Marah
Sisanya, mereka dilucuti AC Milan (1-2), Liverpool dan Sassuolo (0-2), serta diimbangi Napoli (1-1).
Bak kehabisan bensin, Inter Milan memperlihatkan kelemahannya setelah tampak paling perkasa di separuh awal musim.
Dari tim yang terkenal subur, Nerazzurri makin kesulitan bikin gol.
Peluang demi peluang tetap dibuat, tapi eksekusi akhir yang jadi masalah.
Barisan striker ibarat tak becus menyarangkan bola ke gawang musuh.
Lautaro Martinez mandul dalam 8 pertandingan terakhir.
Edin Dzeko tak bisa konstan digeber terus tenaganya, sedangkan Alexis Sanchez bak menghilang ketika dibutuhkan di saat-saat genting.
Barisan penyerang ini dalam sorotan tajam karena gagal memanfaatkan segunduk peluang bagus menjadi gol, terutama di laga-laga terakhir.
Dalam 4 partai terbaru di mana Inter Milan gagal menang, tampak jelas problem penyia-nyiaan peluang merupakan masalah akut bagi armada Simone Inzaghi.
Total dalam periode itu, mereka melepaskan 57 tembakan menurut data yang diperoleh BolaSport.com dari Whoscored.
Hasilnya, ada 17 percobaan mengenai sasaran dan cuma 2 yang melahirkan gol.
Masalah terbaru terlihat epik karena Dzeko dkk gagal mencetak satu pun gol walau melepaskan 29 tembakan saat bertemu Sassuolo!
Salah satu momen terburuk muncul ketika sodokan kaki Lautaro dari jarak hanya sekira 1 meter di depan gawang malah meleset dari tiang.
Lautaro couldn't even shoot on target from here.pic.twitter.com/RaGSC3HT1I https://t.co/YkUesCjLKZ
— ???? Perisnitch (@snajaths) February 20, 2022
Bagi sejumlah pihak, kemunduran yang dialami Inter Milan sudah bisa dikategorikan krisis.
Masalah besar ini perlu segera ditemukan solusi jika Nerazzurri masih mau mempertahankan gelar Liga Italia.
Legenda top Inter, Giuseppe Bergomi, menilai problem ini ada hubungannya dengan kondisi skuad yang kecapekan di tengah agenda padat.
"Dari 9 Januari hingga 20 Februari, Inter memainkan 10 partai dalam 40 hari."
Baca Juga: Tekuk Inter Milan, Sassuolo Sah Jadi Spesialis Pembunuh Tim-tim Raksasa
"Delapan di antaranya melawan tim-tim kuat," kata eks kapten Nerazzurri.
"Itu adalah pertandingan di mana Anda tak dapat melakukan rotasi besar karena semuanya laga yang penting."
"Mereka menghabiskan banyak energi dan sekarang merasakan dampaknya."
"Saya melihat tim yang lelah," tutur Bergomi, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
Saat ini, Inter Milan menduduki peringkat kedua klasemen Liga Italia dengan 54 poin, minus dua keping di bawah AC Milan.