Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Belum Dicekal Pemerintah Inggris, Pemilik Chelsea Baru Masuk Pantauan akibat Krisis Rusia-Ukraina

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 24 Februari 2022 | 20:45 WIB
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. (TWITTER.COM/BBCSPORT)

BOLASPORT.COM - Serangan militer Rusia ke Ukraina diindikasikan membuat perang antara kedua negara semakin dekat. Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, pun terancam dilarang masuk Inggris.

Angkatan bersenjata Rusia menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022). 

Dikutip BolaSport.com dari AFP, ledakan terdengar di tiga kota di Ukraina, yaitu Kyiv, Kharkiv, dan Odessa.

Pihak militer Rusia juga mengeklaim sudah menghancurkan angkatan udara Ukraina dalam hitungan jam. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pun merespons dengan memutuskan hubungan diplomatik negaranya dengan Rusia

Dia juga mengeklaim sudah mengontak beberapa negara lain untuk meminta bantuan, selain memperkuat garda pertahanan negara sendiri. 

Timbul kekhawatiran bahwa serangan Rusia ke Ukraina adalah pemicu perang antara kedua negara. 

Situasi yang semakin memanas antara kedua negara tersebut berimbas ke olahraga. 

Baca Juga: Sejak Awal Legenda Arsenal Tak Yakin Romelu Lukaku Cocok dengan Chelsea

Liga Ukraina dipastikan berhenti selama minimal 30 hari. 

Sejauh tiga ribu kilometer dari Ukraina, juara Liga Champions, Chelsea, juga bisa kena getah dari perseteruan antara Rusia dan salah satu eks negara pecahannya itu. 

Seperti diketahui, pemilik Chelsea adalah miliuner asal Rusia, Roman Abramovich

Baca Juga: 1 Hal yang Bikin Dusan Vlahovic Lebih Berbahaya dari Romelu Lukaku

Abramovich membeli Chelsea pada 2003 dan sejak saat itu menjadi otak di balik transformasi The Blues menjadi raksasa Eropa.

Gelontoran dana dari Abramovich memungkinkan Chelsea mendatangkan pemain-pemain bintang dan pelatih elite. 

Lantas, bagaimana situasi antara Rusia dan Ukraina bisa mengganggu Chelsea?

Jawabannya ada pada sikap Pemerintah Inggris, negara asal Chelsea

Pemerintah Inggris lewat Perdana Menteri Boris Johnson mengancam akan mencekal Rusia dari negara mereka. 

Pihak Negeri Ratu Elizabeth II sudah mencekal lima bank dan tiga miliuner asal Rusia pada Rabu (23/2/2022) sebagai antisipasi pergerakan Presiden Rusia, Vladimir Putin

Johnson dalam pernyataan awalnya menyebut Roman Abramovich termasuk salah satu dari orang yang terkena cekal. 

Namun, ia meralat pernyataan tersebut dan memastikan Abramovich belum dicekal. 

Roman Abramovich - dan Chelsea - belum bisa bernapas lega. 

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyiratkan tidak menutup kemungkinan Roman Abramovich akan dicekal jika situasi konfilk Rusia dan Ukraina tak kunjung membaik. 

Baca Juga: Lukaku Wajib Move On dari Inter dan Harus Bersyukur Bisa Main di Chelsea Lagi

“Kami punya beberapa nama dalam daftar yang kami siap cekal. Tidak ada satu pun yang bebas,” kata Truss, dikutip BolaSport.com dari Bloomberg. 

Truss menolak mengonfirmasi secara spesifik apakah Abramovich ada pada daftar itu. 

“Warga Inggris bisa percaya bahwa pemerintah masih punya beberapa nama untuk menjadi target cekal jika Ukraina diserang,” ucap Truss melanjutkan. 

Roman Abramovich bukan orang asing dalam hal dicekal Pemerintah Inggris.

Ia pernah dilarang masuk negara itu pada 2018 menyusul kasus mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, yang diracun. 

Sebab, kala itu Abramovich termasuk dari 700 orang kaya Rusia yang diminta membuktikan kekayaan mereka tidak ada hubungannya dengan tindak kejahatan apapun. 

Di tahun yang sama, perpanjangan visa Abramovich untuk masuk ke Inggris juga ditolak, diduga karena kedekatan pria berusia 55 tahun itu dengan Pemerintah Rusia

Seandainya tidak dicekal, kekayaan Abramovich toh tetap terancam guncang. 

Informasi dari Sporting News menyebutkan ia adalah pemilik saham terbesar grup baja dan pertambangan, Evraz.

Situasi di Ukraina memengaruhi saham Evraz jatuh. Kekayaan Abramovich berkurang hingga 29 persen. 

Jika skenario tersebut terjadi, salah satu metode Chelsea untuk bertahan tidak lain dari profit klub dan sponsor. 

The Blues dilaporkan meraup uang 130 juta dolar AS (Rp 1,8 triliun) dari sponsor, serta ekstra 127 juta dolar AS dari penjualan pemain.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P