Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Italia Roberto Mancini pernah berkata bahwa kualitas teknik Mario Balotelli merupakan hal yang tak perlu diperdebatkan lagi. Untuk itu, Mancini menegaskan keputusan memanggil kembali Balotelli ke timnas Italia bukan suatu bentuk sembarangan.
Gelandang Bhayangkara FC Sani Rizki Fauzi jelas punya segudang perbedaan dengan Mario Balotelli. Lupakan sejenak asal negara keduanya dan tempatkan mereka sebagai seorang pesepak bola saja, maka perbedaan itu tetap segudang dan terang benderang.
Posisi, kemampuan, tingkah di dalam maupun luar lapangan, hingga selebrasi. Mudah untuk menemukan tingkah ugal-ugalan Balotelli di mesin peramban internet. Sani Rizki, di sisi lain, nyaris tak pernah bertingkah aneh-aneh.
Saat Balotelli dikenal dengan selebrasi ikonik ‘Why Always Me?’-nya, Sani Rizki selalu membusungkan dada dan melakukan gerakan hormat untuk merayakan gol. Ia seolah mau membawa sikap patriotiknya sebagai polisi ke dalam lapangan.
Namun, Balotelli dan Sani Rizki punya satu kesamaan. Mereka sama-sama pernah berada di suatu tempat, lantas memilih untuk meniti jalan agar kembali ke sana. Dan tempat itu bernama tim nasional.
26 Februari 2019, suporter timnas Thailand di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, dibuat terdiam. Sani Rizki menggetarkan jala gawang Korraphat Nareechan pada menit ke-58, hanya satu menit setelah Saringkan Promsupa membuka keunggulan Thailand.
Sani Rizki mendapat umpan dari Gian Zola, melakukan cut inside dari sisi kiri area serangan timnas Indonesia, lantas melepaskan tembakan kaki kanan dari luar kotak penalti. Bola tendangan Sani Rizki mengenai dada pemain Thailand keturunan Italia, Marco Ballini, dan berbelok arah. Korraphat Nareechan mati langkah, hanya bisa menepis sedikit. Bola mengalir pelan ke sisi kanan gawang.
Gol Sani Rizki pada partai final Piala AFF U-22 2019 itu membuat timnas Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 1-1 atas Thailand. Pada menit ke-64, lewat gol Osvaldo Haay, Garuda Muda akhirnya memastikan gelar.
Dengan gelar Piala AFF U-22 2019 di tangan, skuad Garuda Muda disambut bak pahlawan saat pulang ke Indonesia. Sani Rizki dan kawan-kawan disambut Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, dan dapat guyuran bonus sebesar Rp200 juta.
Baca Juga: Kembali Perkuat Timnas Indoonesia, Sani Rizki Bertekad Buktikan ke Shin Tae-yong
Sani Rizki pulang ke kampung halamannya dan juga mendapat sambutan meriah dari masyarakat Sukabumi, Jawa Barat. Sambutan juga diberikan Polri. Ia bahkan mendapat kenaikan pangkat dari Bripda menjadi Briptu.
Dua tahun kemudian, timnas Indonesia kembali bertemu Thailand pada partai final. Kali ini dalam gelaran Piala AFF 2020. Bedanya, timnas Indonesia gagal meraih kemenangan.
Bermain dua leg di National Stadium, Singapura, timnas Indonesia menyerah dengan agregat 2-6 dari Thailand. Bedanya lagi, Sani Rizki tak masuk ke dalam skuad. Ia tidak dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk membela timnas senior.
Baca Juga: Bermain di Luar Posisi Natural, Pemain Lincah Bhayangkara Solo FC Tak Canggung
Namanya mungkin tidak terdengar, tapi Sani Rizki tak tenggelam. Ia hanya sedang meniti jalan untuk kembali, jalan itu dibangunnya lewat BRI Liga 1 bersama Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC merupakan satu-satunya klub yang pernah dibela Sani Rizki sepanjang karier profesionalnya. Tak lama setelah direkrut pada Januari 2018, Sani Rizki dipercaya untuk bermain starter pada Liga 1 2018.
Selama Liga 1 2018, dia main 18 kali dengan sumbangan satu gol. Sani Rizki punya menit bermain selama 1.068 semusim dan membuatnya dipanggil Indra Sjafri untuk timnas U-22 Indonesia.
Baca Juga: Hasrat Sani Rizki Agar Kembali Dipanggil Shin Tae-yong dalam TC Timnas Indonesia
Pada BRI Liga 1 2021/2022, kegemilangan Sani Rizki tak memudar. Sejak kedatangan pelatih Paul Munster, pemain berusia 24 tahun ini direposisi sebagai fullback kanan atau kiri. Sebelumnya, Sani Rizki kerap dipercaya tampil sebagai winger.
Meski terdapat perubahan posisi, Sani Rizki tetap menunjukkan performa impresif. Dalam 13 pertandingan, menurut data Lapangbola yang dikutip BolaSport.com, Sani memiliki rata-rata 3,62 intersep dan 1,54 tekel per laga. Sani Rizki juga membawa Bhayangkara FC memimpin klasemen sementara pada pekan ke-20.
Seperti penampillannya pada Liga 1 2018 menuntunnya untuk masuk skuad timnas U-22 Indonesia asuhan Indra Sjafri, aksinya di BRI Liga 1 2021/2022 akhirnya membawa Sani Rizki kembali mendapatkan tempat di tim Merah Putih. Kali ini, Sani Rizki dipanggil untuk timnas senior.
Baca Juga: Pilar Bhayangkara FC Sani Rizki, dari Sepak Bola Angkat Derajat Orang Tua
Shin Tae-yong memanggil Sani Rizki bersama tujuh wajah baru pemain lainnya untuk laga FIFA Matchday melawan Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pa 24 dan 27 Januari 2022.
Shin Tae-yong mengakui pemanggilan delapan pemain itu murni karena pemantauannya di BRI Liga 1 2021/2022. Ia dan jajaran tim pelatih timnas Indonesia datang ke stadion untuk melihat serta menilai masing-masing permainan pemain di klub BRI Liga 1 2021/2022 di Bali.
"Jadi pemain-pemain yang baru memang hasil saya memantau di Liga 1. Memang kelihatannya (menurut saya) ada kelebihan," kata Shin Tae-yong kepada BolaSport.com.
Baca Juga: Cerita Gelandang Bhayangkara FC Soal Debut Gol dan Hukuman Ketiduran
Sani Rizki akhirnya melakoni debutnya bersama timnas senior dalam laga melawan Timor Leste pada 27 Januari 2021. Sani Rizki diplot Shin Tae-yong di lini belakang bersama Alfeandra Dewangga, Edo Febriansyah, dan Fachruddin Aryanto. Usai laga melawan Timor Leste, usai pula tugas Sani Rizki bersama timnas senior. Namun, upayanya tidak ikut berakhir.
Pulang ke Bhayangkara FC, Sani Rizki langsung menunjukkan tajinya lagi. Ia menjadi pahlawan Bhayangkara FC saat menghadapi Persib Bandung dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 6 Februari 2022.
Ia mencetak gol semata wayang untuk kemenangan The Guardian atas Maung Bandung. Gol yang dicetak Sani Rizki pada menit ke-76 ini pun tidak sembarangan. Lesakan sang bek bermula dari kesalahan kiper Persib, Teja Paku Alam, yang gagal melakukan sapuan sempurna.
Baca Juga: Bobol Gol PSMS Medan Jadi Momen Terbaik Gelandang Bhayangkara FC
Bola bisa direbut Andik Vermansah, yang kemudian melepaskan umpan silang. Sani Rizki sebetulnya tidak berada di posisi yang menguntungkan untuk menerima bola lantaran dikawal ketat oleh Victor Igbonefo. Namun, ia berhasil mengontrol bola lambung dengan tumit kaki kanan, lantas melepaskan tendangan dengan kaki yang sama. Bola meluncur ke gawang Persib tanpa bisa dihalau Teja.
Penampilan memukau Sani Rizki dalam laga melawan Persib tak hanya ditunjukan lewat keberhasilannya mencetak gol. Ia juga tampil apik dalam menjaga pertahanan The Guardian dengan meredam agresivitas pemain Persib. Sepanjang laga, Sani Rizki tercatat melakukan 3 intersep dan 4 tekel.
Adapun berkat gol semata wayang Sani Rizki, Bhayangkara FC mengantongi tambahan 3 poin dan memimpin klasemen BRI Liga 1 2021/2022 pekan ke-23.
Baca Juga: Pahlawan Timnas U-22 Indonesia Sani Rizki Fauzi Dapat Penghargaan Lagi
Sani Rizki, sekali lagi, jelas punya segudang perbedaan dengan Mario Balotelli. Ia bukan pemain yang berganti empat kali klub dalam tiga tahun. Tapi, seperti Balotelli dengan Adana Demirspor, Sani Rizki dengan Bhayangkara FC adalah segala hal tentang kerja keras.
Hingga pekan ke-27, Sani Rizki masih menjadi andalan timnya di BRI Liga 1 2021/2022. Ia kini tengah berupaya agar Bhayangkara FC, yang kini menghuni peringkat keempat, kembali ke puncak klasemen. Bersama Bhayangkara FC di BRI Liga 1 2021/2022 juga, ia meniti jalan untuk kembali. Lagi, dan lagi. Sampai dipanggil ke timnas Indonesia lagi.