Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengibaratkan pertandingan final Piala Liga Inggris antara timnya dan Chelsea tak ubahnya perkelahian dua ekor singa.
Liverpool menjuarai Piala Liga Inggris 2021-2022, Minggu (27/2/2022) atau Senin dini hari WIB, setelah memenangi adu penalti melawan Chelsea.
Kedua tim bermain imbang 0-0 selama 90 menit waktu normal dan 30 menit waktu tambahan.
Liverpool akhirnya menang 11-10 lewat babak adu penalti setelah eksekusi pemain Chelsea, Kepa Arrizabalaga, gagal menembus gawang Liverpool.
Titel Piala Liga Inggris 2021-2022 menjadi titel kelima The Reds di bawah kepelatihan Juergen Klopp.
Dikutip BolaSport.com dari Liverpool Echo, Juergen Klopp mengakui pertandingan melawan Chelsea sangat intens.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut pun menilai babak adu penalti antara timnya dan Chelsea spektakuler.
“Pertandingan final Piala Liga Inggris sangat gila, seperti menonton dua singa berkelahi. Chelsea memulai pertandingan dengan baik, tetapi Liverpool mengambil alih kendali permainan,” kata Klopp.
Baca Juga: Akhirnya Mohamed Salah Lepas dari Kutukan Kiper Sakti Chelsea
“Chelsea punya dua peluang yang sangat bagus dan Liverpool bisa mencegah mereka mencetak gol. Pada akhirnya semua orang kelelahan dan harus bisa bertahan.”
“Liverpool melewati salah satu babak adu penalti paling spektakuler yang pernah saya lihat. Kemenangan semacam ini sangat hebat.”
Juergen Klopp juga menyebut trofi juara Piala Liga Inggris 2021-2022 adalah cerminan perjalanan Liverpool selama satu musim.
Baca Juga: Gelandang Liverpool Nangis Tak Bisa Main di Final Piala Liga Inggris
Klopp pun memberi kredit penuh untuk ke-32 pemain yang pernah ia turunkan selama Liverpool bermain di turnamen tersebut mulai dari ronde ketiga hingga babak final.
“Kesuksesan Liverpool juara mencerminkan perjalanan skuad kami. Hal itu yang paling menyenangkan buat saya.”
“Perjalanan kami di Piala Liga Inggris ini bagus sekali. Tanpa gol-gol dari Takumi Minamino dan Divock Origi, misalnya, kami tidak akan bisa ke final.”
Baca Juga: Gusur Manchester City, Liverpool Raja Piala Mickey Mouse
“Pada perempat final Liverpool tertinggal 1-3 dari Leicester City dan peluang kami sepertinya sudah habis."
"Lalu kami menyamakan kedudukan 3-3 berkat gol mereka, memaksakan adu penalti dan menang.”
“Liverpool lalu harus bermain 0-0 melawan 10 pemain Arsenal pada leg pertama semifinal. Semua orang sudah pesimistis soal kans Liverpool pada leg kedua.”
“Nyatanya, kami bisa menang dengan impresif. Hal serupa terulang lagi pada final melawan Chelsea,” tutur Juergen Klopp melanjutkan.