Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks pelatih Barcelona, Ronald Koeman kecewa lantaran dirinya dikhianati oleh Joan Laporta yang memberi perlakuan berbeda ke Xavi Hernandez.
Ronald Koeman ditunjuk sebagai pelatih Barcelona per Agustus 2020.
Ronald Koeman mendapat mandat sebagai pelatih Barcelona seiring pemecatan Quique Setien.
Kepercayaan dari presiden Barcelona sebelumnya, Joseph Maria Bartomeu, membuat Ronald Koeman menjadi pelatih utama klub.
Dalam debutnya menukangi Barcelona, Ronald Koeman gagal mempersembahkan gelar utama, yakni Liga Spanyol.
Baca Juga: Barcelona Didesak Segera Umumkan Perekrutan Bek Chelsea dan Gelandang AC Milan
Meski begitu, Koeman mampu mengamankan gelar Copa del Rey untuk Barcelona.
Situasinya di Camp Nou mulai mengalami gejolak seiring pergantian presiden klub.
Joseph Maria Bartomeu yang lengser akhirnya digantikan oleh Joan Laporta.
Kehadiran Joan Laporta yang terpilih sebagai presiden El Barca sejak Maret 2021, telah mengubah nasib pelatih asal Belanda tersebut.
Baca Juga: Kode-kode Juergen Klopp soal Rencana Tambah Masa Bakti di Liverpool
Pada awal musim 2021-2022, karier Koeman masih aman-aman saja sebagai entrenador Barcelona.
Namun, dua bulan kompetisi Liga Spanyol musim ini bergulir, posisi Koeman berada di ujung tanduk.
Pelatih berusia 58 tahun tersebut didepak dari kursi pelatih setelah penampilan buruk Sergio Busquets cs di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Terakhir kali Koeman menemani Barcelona, raksasa Catalunya tersebut terdampar di peringkat ke-9.
Baca Juga: Salam Perpisahan dari Roman Abramovich untuk Para Fan Chelsea
Di Liga Champions, nasibnya jauh lebih parah lantaran Barcelona gagal lolos ke fase knock-out akibat hanya finis di peringkat ketiga.
Kala itu, Koeman menemani Barcelona dalam 13 laga di berbagai kompetisi dengan hanya meraih lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan lima kali kalah.
Di luar itu, situasi Barcelona juga tergolong pelik lantaran diterpa krisis finansial dan absennya sejumlah pemain bintang.
Hal itu membuat performa Barcelona arahan Koeman limbung di kompetisi domestik dan Eropa.
Baca Juga: Perpanjangan Kontrak Gavi dan Ronald Araujo di Barcelona Ditargetkan pada Maret
Pada akhirnya Koeman resmi dipecat pada Oktober 2021 dan posisinya lantas digantikan oleh sesama legenda klub, Xavi Hernandez.
Desas-desus soal Xavi Hernandez sebagai pengganti Koeman sudah bergaung sejak awal musim ini.
Namun, akhirnya Barcelona benar-benar memulangkan Xavi ke Camp Nou tiga bulan sebelum pergantian tahun baru.
Sempat diragukan kapasitasnya, perlahan-lahan Xavi mampu membuktikan dirinya tidak salah dipilih oleh Laporta.
Baca Juga: Kalau Pochettino Gagal Merapat, Man United Ingin Bajak Carlo Ancelotti dari Real Madrid
Setelah sempat terpuruk di liga domestik, Barcelona berhasil beranjak ke zona Liga Champions.
Saat ini, El Barca bertengger di peringkat keempat dengan koleksi 45 poin dari 25 pertandingan, tertinggal 15 angka dari Real Madrid di puncak klasemen sementara.
Kebangkitan Barcelona juga ditandai dengan pembelian-pembelian apik di era Xavi.
Ferran Torres, Pierre-Emerick Aubameyang, Adama Traore, dan Dani Alves adalah penandatanganan Barcelona di jendela transfer musim dingin tahun ini.
Baca Juga: Lima Sanksi FIFA untuk Rusia Imbas Operasi Militer ke Ukraina
Penampilan apik Barcelona tersebut tak luput dari pengamatan Koeman.
Meneer asal Belanda tersebut akhirnya buka suara terkait pemecatannya tahun lalu.
Koeman mengatakan bahwa dirinya merasa dikhianati oleh Laporta.
Itu tak lepas dari keputusan Laporta yang menunjuk Xavi karena sang pelatih belum kurang cakap untuk menjadi suksesor Koeman.
Baca Juga: Singgung Timur Tengah, Kapten Klub Turki Jelaskan Alasannya Ogah Pakai Kaus Solidaritas Ukraina
Eks pelatih asal Everton tersebut juga tidak menampik bahwa perlakuan berbeda diberikan Laporta ke Xavi terutama dalam hal bantuan finansial di bursa transfer.
"Mereka tidak memberi saya kesempatan yang sama seperti Xavi," kata Koeman seperti dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Laporta berulang kali mengatakan bahwa Xavi tidak akan mendapat kepercayaan menjadi pelatih karena belum punya banyak pengalaman."
"Saya sadar jika saya bukanlah pelatih pilihan Laporta dan saya menyadari itu sejak dirinya terpilih sebagai presiden klub.
Baca Juga: Dianggap Memecah Belah Borussia Dortmund, Wonderkid Inggris Dibela Pelatih
"Saya tidak mendapatkan dukungan penuh dari jajaran direksi saat itu."
"Saya tentu ingin mendapatkan dukungan dana untuk mendatangkan pemain-pemain seperti yang dilakukan Xavi."
"Namun, saya tetap senang karena Barcelona mulai menunjukkan penampilan terbaiknya."
"Saya sendiri tidak akan datang ke Barcelona dalam waktu dekat."
"Dengan adanya Laporta, saya tidak bisa berpura-pura jika tidak terjadi apa-apa," tutur Koeman mengakhiri.