Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terdapat tiga faktor yang bisa membuat Juventus meraih gelar juara Liga Italia 2021-2022.
Raksasa Liga Italia, Juventus bisa dikatakan mengawali musim 2021-2022 dengan kurang baik.
Dari empat pertandingan pertama di Liga Italia 2021-2022, Juventus hanya mampu meraih dua poin dari 12 angka yang seharusnya bisa didapat.
Awalan buruk tersebut sempat membuat Juventus terdampar di peringkat ke-18 di klasemen sementara Liga Italia.
Namun, perlahan tapi pasti, Juventus akhirnya kembali menemukan performa terbaiknya.
Sejak pergantian tahun, Juventus sudah mengumpulkan 16 poin dari 8 pertandingan di Liga Italia.
Hal tersebut membuat penyerang Juventus, Paulo Dybala, optimistis timnya mampu meraih gelar Liga Italia musim ini.
Baca Juga: Dicap sebagai Vladimir Putin-nya Sepak Bola, Presiden Juventus Beri Balasan Menohok
"Kami harus bermain melawan Inter di Turin dan saya percaya pada gelar itu," kata Paulo Dybala, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Masih banyak pertandingan tersisa,"
Saat ini, I Bianconeri bercokol di peringkat ke-4 Liga Italia dan hanya terpaut tujuh poin dari AC Milan dan Napoli.
Apabila Juventus terus tampil konsisten, tidak menutup kemungkinan Dybala dkk. bisa meraih gelar scudetto musim ini.
Baca Juga: Ronald Koeman Sebut Xavi Hernandez Bukan Pilihan Utama Sebagai Pelatih Barcelona
Di samping itu, terdapat tiga faktor yang membuat I Bianconeri masih berpeluang menjadi juara Serie A.
Pertama, performa ciamik Juventus dalam beberapa pertandingan terakhir bisa menjadi modal I Bianconeri untuk memenangkan sisa pertandingan di Liga Italia.
Terakhir kali Juventus kalah saat takluk 0-1 dari Atalanta pada giornata ke-14.
Sejak saat itu, pasukan Massimiliano Allegri tidak terkalahkan dalam 13 laga beruntun di Serie A.
Baca Juga: Chelsea Dijual, Kante: Pemain Chelsea Terkejut dan Tidak Siap
Faktor kedua adalah solidnya pertahanan milik Juventus.
Meskipun banyak cedera di sektor pertahanan, Juventus hanya kebobolan 4 gol dalam lima pertandingan terakhir di Liga Italia, termasuk dua gol saat melawan Empoli pekan lalu.
Keberadaan Matthijs de Ligt yang semakin matang membuat pertahanan I Bianconeri semakin padu dan solid.
Sofascore mencatat De Ligt telah menciptakan 1,1 tekel per laga dan 3,1 sapuan per pertandingan.
Baca Juga: Presiden Juventus Siap Bangkitkan Proyek Liga Super Eropa Setelah 11 Bulan Mati Suri
Ketiga adalah kedatangan Dusan Vlavohic pada bursa transfer musim dingin 2022 lalu.
Dusan Vlahovic adalah seorang finisher mematikan yang telah membuat lini serang Juventus tambah mengerikan.
Buktinya, pemain berusia 22 tahun itu telah mencetak empat gol dalam tujuh penampilan pertamanya bersama Juventus.
Kehadiran Vlahovic telah mengubah I Bianconeri, yang sekarang terlihat berbahaya setiap kali mereka menyerang bersama kombinasi Dybala dan Alvaro Morata.