Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Bek Liverpool, Ibrahima Konate, merasa luar biasa dan hebat saat bisa meraih gelar perdana bersama The Reds di bawah arahan Juergen Klopp.
Ibrahima Konate adalah rekrutan anyar Liverpool yang didatangkan dari RB Leipzig pada bursa transfer musim panas 2021 lalu.
Dibeli dengan harga 36 juta pounds atau sekitar Rp685 miliar, pemain yang berposisi sebagai bek ini mampu tampil mengesankan bersama The Reds.
Meskipun tidak selalu tampil reguler di Liverpool, ia selalu tampil apik ketika diturunkan oleh pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Pada musim 2021-2022, Ibrahima Konate telah memainkan 17 laga bersama Liverpool di seluruh kompetisi dan belum menderita kekalahan sekali pun.
Sebelum bergabung dengan Liverpool, ia mengungkapkan bahwa dihubungi oleh Juergen Klopp melalui telepon dan berbicara banyak dengan sang pelatih.
Baca Juga: Ronald Koeman Sebut Xavi Hernandez Bukan Pilihan Utama Sebagai Pelatih Barcelona
“Saya berbicara dengannya dua atau tiga kali," kata Konate seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
“Jika Juergen Klopp menelepon Anda, Anda akan banyak berpikir tentang ini. Dia tidak menelepon Anda tanpa alasan!”
“Tapi kami banyak berbicara, tentang saya, kehidupan pribadi saya, tentang dia juga, klub, mentalitas para pemain, semuanya.”
“Ini bukan hanya saya dan dia, Anda tahu, ini tentang semua yang saya ambil keputusan ini tentang mentalitas klub.”
“Ini juga tentang para pemain yang akan bekerja dengan saya setiap hari, tentang kota, tentang segalanya dan dengan ini, saya telah membuat keputusan,” ujar Konate.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Aslinya Dua Orang, di Real Madrid dan Juventus Ternyata Berbeda
Konate mengungkapkan alasannya bersedia pindah ke Liverpool dan juga menjelaskan bagaimana sikap dirinya yang tidak selalu tampil.
Pemain berusia 22 tahun ini menganggap hal tersebut adalah hal biasa dan lebih berfokus untuk meningkatkan dirinya sendiri.
“Saya bertanya apakah saya akan bermain atau tidak dan dia (Juergen Klopp) berkata, ‘Ya, Anda akan bermain’,” ucap Konate.
“Dia tidak memberi tahu saya, ‘Ya Anda akan banyak bermain seperti Anda adalah bek pertama, atau Anda tidak akan banyak bermain seperti Anda adalah bek terakhir’.”
“Tapi hal itu selalu selalu terjadi dengan saya. Ketika saya bermain bersama Sochaux, ketika saya pergi ke Jerman, pelatih tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa saya akan banyak bermain.”
Baca Juga: 2 Hal yang Bikin Xavi Hernandez Senang dengan Keberadaan Dani Alves di Barcelona
“Hal itu selalu bersama saya. Saya banyak berlatih dan setelah langkah demi langkah saya memenangkan tempat saya sebelumnya.”
“Lalu mengapa dengan Liverpool saya tidak bisa melakukan ini? Dan hal ini bagus, karena setelah ini, saya akan banyak bekerja,” ucap Konate.
Pemain asal Prancis ini turut menjadi salah satu pemain penting saat Liverpool mengalahkan Chelsea di final Piala Liga Inggris pada Minggu (27/2/2022) malam WIB.
Menggantikan Joel Matip di babak perpanjangan waktu, ia mampu mengawal lini belakang The Reds hingga babak adu penalti.
Tugasnya ketika menjadi algojo tendangan penalti juga berhasil ia tuntaskan dengan tanpa rasa gugup.
Baca Juga: Usaha Mati-matian Sergio Ramos untuk Usir Real Madrid dari Liga Champions
First trophy for this great club! What a feeling ❤️???? @LFC pic.twitter.com/RElh1k65GW
— Ibrahima Konate (@IbrahimaKonate_) February 27, 2022
Gelar Piala Liga Inggris merupakan gelar pertama yang diperoleh oleh Ibrahima Konate bersama Liverpool dan menjadi pertama dalam karier pesepak bola profesional.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya meraih gelar tersebut dan menceritakan atmosfer yang dialaminya saat bertanding di final.
“Saya pikir jika saya mulai berbicara tentang ini, kami tidak akan berhenti!” ujar Konate, dikutip BolaSport.com dari situs resmi Liverpool.
“Itu adalah akhir pekan yang tidak nyata dan luar biasa bagi saya. Gelar pertama saya di sepak bola profesional dan bersama Liverpool, itu luar biasa dan hebat.”
“Saya sangat, sangat senang dan saya senang juga karena kami memiliki banyak pertandingan penting.”
“Kami harus ingat dan tidak lupa, tetapi Anda harus mengesampingkan final dan kami harus terus melaju selama sisa musim ini,” tutur Konate.
Baca Juga: Pelatih Shakhtar Donetsk Junior Jadi Korban Invasi Rusia ke Ukraina