Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Legenda Prancis Sebut Paul Pogba Bisa Picu Perpecahan di Ruang Ganti Man United

By Khasan Rochmad - Sabtu, 5 Maret 2022 | 05:30 WIB
Gelandang Manchester United, Paul Pogba (TWITTER.COM/FABRIZIOROMANO)

BOLASPORT.COM – Legenda Prancis, Frank Leboeuf, mengungkapkan bahwa transfer Paul Pogba bisa membuat perpecahan di ruang ganti Manchester United.

Paul Pogba kontraknya akan habis bersama klub Liga Inggris, Manchester United pada akhir musim 2021-2022.

Hingga saat ini Paul Pogba belum menunjukkan geliat bakal menandatangani kontrak baru di Manchester United.

Kemungkinan besar sang bintang asal Prancis tersebut akan hengkang dengan tim-tim seperti Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Juventus.

Sejak bergabung kembali dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2016, Paul Pogba belum bisa tampil mengesankan dan konsisten bersama Manchester United.

Hal ini berbanding terbalik dengan penampilannya sebelum bersama Man United dan saat bermain bersama timnas Prancis.

Baca Juga: Dibandingkan 4 Eks Bomber Liverpool, Mo Salah Belum Ada Apa-apanya

Sebelum direkrut Man United, Paul Pogba bermain untuk Juventus dan meraih empat gelar Liga Italia, dua gelar Piala Super Italia, dan dua gelar Piala Italia.

Bersama timnas Prancis, Pogba berperan vital dalam mengantarkan Les Blues menjuarai Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2021.

Sementara bersama Man United, ia hanya mampu mengantarkan The Red Devils meraih satu gelar Liga Europa dan satu gelar Piala Liga Inggris yang diperoleh di musim 2016-2017.

Legenda Prancis, Frank Leboeuf, mengatakan bahwa transfer Paul Pogba bisa membuat sebuah perpecahan di ruang ganti karena harganya yang mahal.

Baca Juga: Pengalaman Bek Sayap Juventus Diasuh Pep Guardiola: Kayak Ikut Kursus Pelatih

Sebagai informasi, Paul Pogba merupakan rekrutan termahal Man United dengan 105 juta euro atau sekitar Rp1,6 triliun

Itu menjadikan pemain berusia 28 tahun tersebut sebagai pemain termahal di dunia saat tahun 2016 lalu.

TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Para pemain Manchester United merayakan gol Paul Pogba (kiri) ke gawang Burnley pada laga di Turf Moor, Selasa (8/2/2022) atau Rabu dini hari WIB

“Jika saya seorang pelatih, saya tidak berpikir saya akan mengambil risiko mengontrak Pogba,” kata Frank Leboeuf, dilansir BolaSport.com dari Mirror.

“Tetapi pada saat yang sama, bagaimana mungkin Anda tidak menginginkan dia dengan bakat yang dia miliki?”

Baca Juga: Termasuk Cristiano Ronaldo, Tak Ada Satu pun Pemain Man United yang Layak Gabung Man City

“Saya berbicara beberapa hari yang lalu, apakah Lukaku harus bermain melawan Burnley atau tidak. Sebagai pelatih Anda harus mengelola ruang ganti yang terdiri dari 30 orang.”

“Tetapi ketika Anda memiliki seorang striker yang berharga 100 juta poundsterling, Anda pikir saya harus menurunkannya di lapangan, tetapi Anda kehilangan yang lain.”

“Anda harus memastikan sang bintang senang, tetapi juga pemain lapis kedua senang. Saya bisa melihat bahwa ruang ganti lebih mudah diatur tanpa Lukaku tahun lalu.”

“Bayangkan jika Anda menambahkan Pogba ke masalah itu, Anda mungkin menghancurkan ruang ganti.”

Baca Juga: Ronald Koeman Sebut Xavi Hernandez Bukan Pilihan Utama Sebagai Pelatih Barcelona

“Mungkin Thomas Tuchel tidak akan mengambil risiko pada Pogba. Itu terlalu berisiko. Seseorang seperti Zinedine Zidane dapat melakukan itu.”

“Itu sebabnya PSG mencoba merekrut Zidane. Mereka tahu bahwa hanya orang seperti Zidane yang bisa menyelesaikan masalah di ruang ganti,” ujar Leboeuf.

Terlepas dari hal tersebut, Leboeuf tetap memuji kualitas dari Pogba sebagai sebuah bakat yang tidak boleh disia-siakan.

“Sungguh luar biasa melihat apa yang bisa Anda lakukan ketika Anda memiliki Pogba di tim Anda, karena kita semua tahu bakat yang dia miliki ketika dia menguasai bola,” kata Leboeuf.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Aslinya Dua Orang, di Real Madrid dan Juventus Ternyata Berbeda

“Masalahnya adalah sebagai pelatih dan apa yang Anda lakukan ketika Anda memiliki Pogba di skuad Anda?”

“Satu-satunya saat dia secara konsisten fantastis sepanjang musim, adalah ketika dia bermain di Juventus.”

“Untuk musim itu, dia benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, karena dia memiliki pemain yang mendukungnya dengan cara itu.”

“Ini juga dialaminya tim nasional Prancis. Situasinya juga serupa.”

“Namun, ketika hanya satu pemain seperti Kante, saya masih berpikir tim nasional tidak seimbang, jadi Anda membutuhkan dua gelandang bertahan untuk membuat Pogba bermain lepas,” tutur eks pemain Chelsea tersebut mengakhiri.

Baca Juga: Beda Saat di Arsenal, Aubameyang Kembali Mengangkasa di Barcelona

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P