Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

German Open 2022 - 'Tunggal Putra China Kini Tidak Dianggap sebagai Ancaman'

By Delia Mustikasari - Rabu, 9 Maret 2022 | 09:15 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra China, Chen Long, di atas podium French Open 2019. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Absennya pebulu tangkis tunggal putra top China, sangat terasa pada German Open 2022. China diwakili oleh Lu Guang Zu dan Zhao Jun Peng. Pemain top mereka, Chen Long atau Shi Yu Qi tidak berpartisipasi.

Chen Long yang meraih medali perak pada Olimpiade Tokyo 2020 juga tidak terdaftar pada All England Open 2022 yang akan berlangsung pekan depan, sementara Shi Yu Qi tidak lagi berlatih dengan tim nasional.

Legenda tunggal putra Malaysia, Rashid Sidek, mengakui bahwa absennya China telah memicu beberapa persaingan tunggal putra yang dulu kompetitif.

Baca Juga: Indonesia Masters dan Indonesia Open Boleh Dihadiri Penonton

Selama masa kejayaannya, Rashid harus menghadapi setidaknya tiga hingga empat pemain China yang bagus untuk memenangkan gelar.

Begitu pula dengan legenda tunggal putra Malaysia lainnya, Lee Chong Wei, yang harus mengalahkan beberapa pemain China yang bagus dan berkualitas satu demi satu untuk mencapai final

Bahkan, China bisa mengirimkan tim cadangan dan tetap kembali dengan gelar juara.

"Lapangan sekarang lebih terbuka. Kami tidak melihat nama-nama besar dari China dan bahkan Korea Selatan mencoret tunggal putra mereka," kata Rashid dilansir dari The Star.

"China dan Korsel punya pemain muda yang punya kualitas, tetapi belum stabil. Lin Dan berada di takhta tunggal putra selama beberapa dekade, tetapi sekarang China tidak dilihat sebagai ancaman," aku Rashid.

"Mereka biasa menyombongkan diri dengan Zhao Jianhua, Sun Jun, Yang Yang, Han Jian dan Xia Xuanze."

Tanpa mereka, Rashid mengatakan bahwa ada peluang bagi para pemain menjadi juara. Salah satunya tunggal putra Malaysia terbaik saat ini, Lee Zii Jia.

Meski menduduki peringkat ketujuh dunia, Lee Zii Jia baru meraih satu gelar mayor yakni All England 2021, sedangkan Singapura merebut gelar juara dunia melalui Loh Kean Yew.

Baca Juga: Jadwal German Open 2022 - Menanti Aksi Fajar/Rian dan Ulangan Final Thomas Cup

 "Ini era yang berbeda. Setiap pemain memiliki kesempatan untuk menang. Mungkin, hanya Viktor Axelsen (Denmark) yang menjadi pemain paling konsisten. Kento Momota (Jepang) akan berada di level yang sama jika bukan karena serangkaian kemalangan yang harus dia lalui."

"Indonesia juga punya dua pemain bagus, tetapi India, Thailand, Taiwan sudah membaik. Kami berharap Malaysia lebih konsisten karena peluangnya lebih terbuka," ujar Rashid.

Baca Juga: Rekap German Open 2022 - Shesar Tumbang, Dua Wakil Indonesia Lainnya Menang 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P