Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Komentator Sky Sport Italia, Fabio Capello, menyatakan kehancuran PSG di Liga Champions adalah mutlak karena kesalahan kiper Gianluigi Donnarumma.
PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah 1-3 dari Real Madrid pada Rabu (9/3/2022) di Santiago Bernabeu.
Padahal, PSG sudah membawa keunggulan 1-0 dari leg pertama.
Les Parisiens juga sudah memimpin 1-0 lebih dulu dalam laga di Santiago Bernabeu.
Namun, PSG yang selama satu jam tampak aman bakal lolos ke perempat final Liga Champions tiba-tiba kolaps.
Baca Juga: Ulah Fatal Donnarumma Bikin PSG Menderita di Kandang Real Madrid
Sebuah blunder dilakukan kiper Gianluigi Donnarumma sehingga Real Madrid bisa menyamakan skor lewat Karim Benzema.
Menerima sebuah backpass yang aman-aman saja, Donnarumma malah mencoba bermain-main dengan bola.
Ditekan Benzema, Donnarumma melakukan operan ngawur yang membuat bola diambil Vinicius Junior.
Vinicius kemudian memberikan umpan kepada Benzema yang tinggal menceploskan bola ke dalam gawang.
Setelah itu Karim Benzema mencetak dua gol lagi untuk membawa Real Madrid menang agregat 3-2.
Pihak PSG mengeklaim bahwa Benzema melakukan pelanggaran terhadap Donnarumma dalam proses terjadinya gol penyama kedudukan.
Namun, mantan pelatih Real Madrid asal Italia, Fabio Capello, tidak sependapat.
"Ya, itu mungkin pelanggaran di Italia tetapi tidak di Eropa," kata Capello seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.
Mantan wasit Italia, Gianpaolo Calvarese, juga menyatakan tidak ada pelanggaran.
"Itu kontak normal dalam pertandingan," kata Calvarese.
"Donnarumma mencoba mengecoh Benzema dan kehilangan bola. Buat saya itu bukan pelanggaran. Wasit bertindak dengan tidak meniup peluit."
Fabio Capello lanjut menyalahkan Donnarumma, yang dianggapnya mutlak menjadi penyebab kehancuran PSG.
"Eliminasi ini adalah gara-gara Donnarumma," tukas Capello.
"Bagaimana bisa Anda seorang kiper menganggap remeh situasi dan mencoba memainkan bola dengan kaki menghadapi striker?"
Donnarumma memang punya opsi lebih aman yaitu langsung menyapu bola ke depan daripada coba memainkannya sehingga dikejar dan ditekan oleh Benzema.
Capello menyatakan dia tidak tahu apa masa depan Donnarumma sekarang.
"Seharusnya bakal sulit bagi seorang pelatih untuk kembali memasukkan dia ke dalam tim setelah sikapnya di tengah pertandingan seperti itu."
"Ketika tim saya rileks dalam pertandingan, saya akan sangat marah."
"Saya tidak tahu bagaimana masa depan Donnarumma di Paris sekarang," pungkas pria yang menjuarai Liga Champions 1993-1994 itu.