Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengawali musim yang cukup sulit pada balapan MotoGP Qatar 2022 akhir pekan lalu.
Digadang-gadang menjadi salah satu pembalap kandidat calon peraih gelar juara dunia MotoGP musim ini, Francesco Bagnaia justru belum bisa menunjukkan performa terbaiknya pada balapan pertama.
Tampil kurang meyakinkan selama sesi latihan bebas dan kualifikasi, hasil buruk kembali didapati Francesco Bagnaia saat balapan di hari Minggu.
Bagnaia tak mampu mendapatkan poin usai gagal finis akibat terlibat insiden dengan Jorge Martin (Pramac Racing) yang menyebabkan keduanya gagal finis.
Baca Juga: FOTO: Dua Pembalap Asing yang Berpotensi Bikin Indonesia Bangga pada Moto2
Meski begitu, Bagnaia mengaku masih sangat kesulitan menyesuaikan dirinya di atas Desmosedici versi terbaru itu sejak pengujian dua hari sebelumnya.
Murid Valentino Rossi belum mampu mencatatkan waktu terbaik saat sesi latihan bebas.
Bagnaia terlihat belum nyetel dengan tunggangan motor Ducati yang baru di balapan pertama.
Bahkan, Bagnaia sempat mengungkapkan kekesalannya kepada Ducati imbas hasil buruk yang ia dapati di Qatar.
Baca Juga: Wajah Asia pada MotoGP 2022, 6 Pembalap Satu Alumni dengan Mario Aji di Asia Talent Cup
Bagnaia merasa melakukan tugas yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pembalap.
“Saya bukan penguji, saya di sini untuk menang, dan saya perlu berkonsentrasi untuk mengendarai dengan cara terbaik,” kata Bagnaia dilansir Bolasport.com dari Crash.
“Bagaimanapun, saya tahu bahwa tugas seorang pembalap pabrikan adalah bekerja pada pengembangan,”
“Tetapi jika kami ingin menang, kami harus lebih berkonsentrasi pada saya selama balapan akhir pekan,” ujar Bagnaia.
Baca Juga: Direktur Tim Jelaskan Kenapa Tak Ada Pembalap Indonesia di Pertamina Mandalika SAG
Bagnaia banyak mengeluhkan soal motornya yang terjadi pada balapan di Qatar.
Lebih dari itu, Bagnaia juga harus melakukan tugas dua kali lipat dimana ia harus menguji komponen baru dan juga harus fokus untuk kemenangan.
“Kami hanya memiliki lima hari pengujian, tetapi saya pikir kami harus menguji, hanya dalam tes,” kata Bagnaia.
“Tidak selama balapan akhir pekan. Jika tidak akan lebih sulit untuk mencapai hasil seperti tahun lalu,” ucap Bagnaia.
Baca Juga: Fabio Quartararo dkk Paling Menderita di Qatar tapi Bisa Bangkit pada MotoGP Indonesia
Pembalap asal Turin itu hanya menginginkan untuk fokus balapan, tak mau dipusingkan dengan segala masalah yang harus diuji dulu sebelum balapan.
“Karena saya benar-benar harus berkonsentrasi untuk menyesuaikan gaya balap saya dengan motor,” kata Bagnaia.
“Saya belum siap dengan motor untuk balapan, karena pengaturannya tidak bagus untuk trek, elektronik tidak oke untuk trek. Kami tertinggal di belakang,”
“Jadi jika Anda ingin menang, Anda membutuhkan situasi yang stabil, dan pada saat ini, inilah yang saya butuhkan,” ujar Bagnaia.
Keluhan yang dialami Bagnia pada akhir pekan lalu kemudian mendapat tentangan dari Mantan Direktuk Olahraga LCR Honda, Oscar Haro.
“Ketika Anda naik motor baru itu normal untuk tidak merasa nyaman, sedangkan Jorge Martin mampu merebut pole position,” kata Haro dilansir Bolasport.com dari Tuttomotoriweb.it.
Baca Juga: 'Privilege' Jajal Mandalika Tak Cuma Milik Mario Aji, Pembalap Moto3 Lain Malah Sudah Menang 3 Kali
Oscar Haro menyayangkan perilaku Bagnaia yang terlalu banyak mengeluh untuk menguji komponen baru pada motor selama akhir pekan.
Bahkan Haro menyebut karakter Bagnaia yang pekerja keras yang selalu ia tunjukkan selama di Moto3 dan Moto2 kini telah berubah.
“Pecco bukan lagi orang baik yang dulu ketika bersama Mahindra Racing di Moto3, dia memberikan 100 persen untuk masuk ke MotoGP,”
“Sekarang dia berada di kelas para raja dan dia mengeluh. Karakternya telah berubah, dia bukan lagi anak-anak,”
“Saya pikir bermain-main dengan Dall'Igna adalah hal terburuk yang dilakukan,” ujar Haro.
Baca Juga: Malam Ini, 2 Jagoan MMA asal Indonesia Buru Kemenangan pada One Championship