Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sanksi terhadap Roman Abramovich rupanya tidak menyurutkan minat investor untuk mengambil alih Chelsea, terbaru salah satu taipan dan fan mencoba untuk mengakuisisi.
Miliarder asal Inggris Nick Candy dikabarkan telah mengkonfirmasi dirinya masih tertarik untuk membeli Chelsea.
Padahal Chelsea baru saja ditangguhkan status kepemilikan setelah sanksi yang di terima oleh pemilik klub, Roman Abramovich dari Pemerintah Inggris, Kamis (10/3/2022) sore WIB.
Putusan menyakitkan dari Pemerintah Inggris tersebut bertepatan dengan hari jadi Chelsea ke-117 tahun.
Sanksi yang diterima Roman Abramovich membuat aktivitas Chelsea di luar sepak bola khususnya Liga Inggris menjadi lumpuh.
Untuk saat ini, Chelsea dilarang mengumpulkan pundi-pundi dari aktivitas ekonomi klub, termasuk penjualan tiket dan toko resmi, serta terikat pembatasan-pembatasan soal pengeluaran operasional hingga waktu yang belum ditentukan.
Tidak hanya itu, Chelsea juga terancam ditinggal oleh sponsor-sponsornya seperti Three dan Nike.
Baca Juga: Nasib Chelsea Setelah Pemerintah Inggris Jatuhkan Sanksi untuk Abramovich
Sanksi yang diterimakan oleh Roman Abramovich tak lepas dari invasi Rusia terhadap Ukraina dengan dalih sang miliader memiliki hubungan dekat dengan Presiden Beruang Merah, Vladimir Putin.
Adapun Nick Candy sendiri merupakan seorang pebisnis di bidang properti dan kebetulan penggemar berat Chelsea.
Pria berusia 49 tahun tersebut rencananya bakal menyaksikan pertandingan antara The Blues kontra Newcastle United dalam lanjutan Liga Inggris pada Minggu (13/3/2022) pukul 21.00 WIB.
Candy telah berjanji bahwa dirinya akan menomorsatukan fan jika sah mengakuisisi Chelsea.
Baca Juga: Manchester City Beri Pernyataan Tidak Gentar Bertemu Sesama Tim Inggris
"Kami sedang memeriksa rincian pengumuman dan kami masih tertarik untuk mengajukan penawaran," kata juru bicara Candy dikutip BolaSport dari Daily Mail.
Saat ini, Candy tengah dalam pembahasan bersama beberapa investor potensial untuk patungan agar bisa segera membeli Chelsea dengan catatan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Inggris.
Chelsea diketahui bakal dilepas oleh Abramovich tidak kurang dari 2 miliar euro atau setara 31 triliun rupiah.
Taipan asal Rusia tersebut sempat menolak tawaran dari konglomerat asal Amerika Serikat awal pekan ini sebelum sanksi dijatuhkan Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Man United Harus Yakinkan Mauricio Pochettino Pindah ke Old Trafford
Candy sendiri yakin bahwa Chelsea dapat menguntungkan meskipun klub membukukan kerugian sebesar 145 juta euro atau setara dengan 2,2 trliun rupiah tahun lalu.
Candy berencana melihat prospek dengan pertumbuhan merek klub secara global dan merangkul pasar baru yang inovatif, serta mengekstraksi lebih banyak pendapatan dari Stamford Bridge yang rencananya akan di bangun kembali.
Minat lain juga datang dari Todd Boehly dan Hansjorg Wyss, dan ada juga minat serius dari pemilik Chicago Cubs Tom Ricketts dan pemilik New York Jets, Woody Johnson.
Meski begitu para investor dan peminat perlu menunggu persyaratan dari lisensi darurat yang diberikan pemerintah.
Baca Juga: Indahnya Persahabatan Duo Gelandang Atalanta di Tengah Konflik Kedua Negaranya
Hal ini dikarenakan Abramovich tidak diizinkan menjual klub, tetapi juru bicara pemerintah mengonfirmasi bahwa mereka akan mempertimbangkan permohonan lisensi baru untuk memungkinkan penjualan.
Abramovich telah diberi sedikit pilihan selain menerima penjualan cepat, sementara dia juga diberitahu bahwa proposalnya untuk menyumbangkan hasilnya ke yayasan amal untuk korban perang Rusia-Ukraina tidak dapat diterima.
SPORTS - Sky News: Candy still wants to buy Chelsea | Up to 10 parties also keen on bids https://t.co/V3nVURxTvI https://t.co/62N6ifORTh pic.twitter.com/BnZajXIg41
— ???? ..????????????????????????/???????????????????????? ????????????; (@MrDJones) March 11, 2022
Jika penjualan berhasil, biaya akan dikelola oleh pemerintah, dengan uang dibekukan atau disumbangkan ke dana bantuan Ukraina.
Bank dagang Amerika, The Raine Group, masih menangani proses penjualan klub, meskipun langkah penjualan Chelsea dihentikan.
Para investor juga tidak bisa mengetahui kapan mereka bisa segera memiliki Chelsea mengingat jatuh tempo sanksi yang belum pasti.