Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Suzuki Ecstar, Livio Suppo, membongkar kehebatan Marc Marquez sebagai pembalap MotoGP.
Kedatangan Livio Suppo bergabung dengan Suzuki tentu mengejutkan mengingat prestasinya dalam membantu berbagai tim meraih gelar juara.
Livio Suppo pernah menjadi pemimpin proyek Ducati pada 2003 sampai 2009. Prestasinya adalah mengantarkan Casey Stoner menjadi juara dunia pada 2007.
Pria Italia itu kemudian meninggalkan Ducati untuk bergabung dengan Honda pada 2010.
Baca Juga: Kerja Cerdas Marc Marquez, Honda Punya Modal Menangi MotoGP Indonesia 2022
Semula Suppo bekerja sebagai Direktur Pemasaran. Kemudian mendapat peran lain sebagai Team Manager Repsol Honda.
Dalam memimpin proyek Honda, Suppo berhasil mengembalikan martabat pabrikan Jepang itu sebagai tim besar di MotoGP.
Pada tahun kedua bersama Honda, Suppo mendatangkan Casey Stoner dan berujung kesuksesan menjadi juara dunia pada 2011.
Honda juga tidak butuh waktu lama mencari pengganti Casey Stoner begitu dia memilih pensiun setelah MotoGP 2012.
Baca Juga: Meriahkan MotoGP Indonesia 2022, Jokowi Tonton Aksi Marc Marquez Dkk di Mandalika
Honda memilih Marc Marquez untuk menggantikan tempat Casey Stoner.
Pada era Suppo, Marc Marquez berhasil merebut empat gelar di MotoGP pada 2013, 2014, 2016, dan 2017.
Kehebatan Marc Marquez di lintasan membuat pria 58 tahun itu tanpa ragu untuk memilih pembalap paling berbakat yang pernah ditangani.
"Mudah saja untuk mengatakannya, dia adalah Marc," tutur Suppo, dilansir BolaSport.com dari AS.
Baca Juga: Motivasi dari Marc Marquez, Pol Espargaro Bisa Rebutkan Gelar MotoGP 2022
Suppo kemudian membicarakan mengenai kehebatan yang dimiliki Marc Marquez.
Menurut Suppo, pembalap berjuluk The Baby Alien itu akan selalu membuat pekerjaan tim menjadi mudah.
"Dia mempunyai bakat luar biasa, karakter, sangat optimistis dan kehidupan bahagia," tutur Suppo.
"Semua itu banyak membantu dalam atmosfer yang penuh dengan tekanan. Cara dia melihat segala sesuatu selalu positif dan membuat penuh hal positif di sekitarnya."
"Tim yang bekerja dengan pembalap seperti dia akan mempunyai kehidupan yang lebih mudah," katanya melanjutkan.
Marquez tetap berprestasi setelah kepergian Suppo dan menjadi juara dunia pada 2018 dan 2019.
Baca Juga: Kesan Ayah Jorge Lorenzo Jadi Sinyal Buruk Marc Marquez pada MotoGP Indonesia 2022