Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menurut kabar yang beredar, Bruno Fernandes digambarkan sebagai pemain yang tidak bisa dilatih dan merusak taktik tim.
Tersingkirnya Manchester United dari babak 16 besar Liga Champions setelah kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid memicu pertanyaan yang sama seperti terakhir kali mereka tersingkir.
Persoalan taktik, krisis kepemimpinan, dan penampilan individu, semuanya menjadi pertanyaan banyak pihak.
Mulai dari buruknya kepemimpinan Harry Maguire di belakang hingga Bruno Fernandes yang dikabarkan mengacaukan taktik Ralf Rangnick.
Sejak bergabung dengan The Red Devils pada bursa transfer Januari 2020 lalu, sang playmaker selalu menjadi pilihan utama Manchester United.
Hal tersebut tak bisa dilepaskan dari atribut Bruno Fernandes yang mampu menyuntikkan energi dan kualitas yang ia miliki ke lini tengah Setan Merah.
Baca Juga: Martial Bantah Rumor Ronaldo Bikin Ruang Ganti Man United Tak Harmonis
Hasilnya, eks pemain Udinese itu telah mencetak 49 gol dan 39 assist dalam 117 penampilan di semua kompetisi sejak bergabung dengan Setan Merah.
Akan tetapi, musim ini, Fernandes hanya mencetak 9 gol dari 37 penampilannya di semua kompetisi musim 2021-2022 dan tampil inkonsisten.
Bahkan, seperti dilansir BolaSport.com dari Independent, Fernandes telah dituduh mengganggu permainan tim secara keseluruhan.
Pasalnya, Fernandes selalu mencari umpan ajaib dan ogah menggiring bola, serta terkadang menolak untuk mengambil opsi sederhana.
Baca Juga: Gelandang Klub Sultan Newcastle Cetak Gol Tumit Tanpa Melihat, Bruno Fernandes Mulai Terancam
Padahal, sebagai salah satu pemain top, Fernandes seharusnya tahu kapan harus beralih dari satu pendekatan ke pendekatan lainnya.
Namun, Fernandes tampaknya hanya memiliki satu mode.
Hal ini rupanya menyebabkan kekacauan terkait dengan permainan tim secara keseluruhan dan merusak skema taktik yang sudah diatur oleh Ralf Rangnick.
Selain itu, beberapa pemain di klub disebut menggambarkan dia sebagai pemain yang tidak bisa dilatih karena Fernandes tidak mengenali pendekatan taktikal yang berbeda untuk setiap permainan.
Hal ini ditambah dengan kegemarannya untuk selalu mencoba sesuatu hal berbeda, yang terkadang bisa membuat frustrasi para penggemar dan rekan satu timnya sendiri.
Baca Juga: Kedatangan Jadon Sancho Bisa Jadi Bumerang untuk Manchester United