Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Rapat bersama Kemenkumham hingga BIN, Ini Hal-hal yang Dibahas di Pertemuan soal Naturalisasi

By Wila Wildayanti - Sabtu, 19 Maret 2022 | 08:30 WIB
Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani saat rapat bersama Kemenkumham, Kemenpora, BIN, hingga Imigrasi, Jumat (18/3/2022).

BOLASPORT.COM - Proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia, yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama, masih terus dilakukan.

Teranyar, PSSI mengikuti rapat bersama Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Sekertaris Negara (Sekneg), Imigrasi, Kemenpora, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) pada Jumat (18/3/2022).

Dalam rapat itu Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, mengungkapkan bahwa pihaknya mempresentasikan soal pemain naturaliasai kepada semua yang hadir.

Menurutnya hal ini dilakukan karena Hasani Abdulgani sendiri baru pertama kali melakukan tatap muka dengan semua pihak dari Kemenkumham hingga BIN.

Hasani mengatakan bahwa rapat tersebut membahas soal tiga pemain naturalisasi yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.

Hasani yang mewakili PSSI mempresentasikan dan mengungkapkan alasan kenapa tiga pemain keturunan itu dibutuhkan untuk naturalisasi.

Baca Juga: Hasil All England Open 2022 - Bekuk Ganda Denmark, Ahsan/Hendra Amankan Semifinal

“Kami ungkapkan bahwa kita butuh pemain tambahan karena pelatih memerlukan pemain yang juga didukung oleh peraturan FIFA yakni pemain keturunan,” ujar Hasani Abdulgani kepada BolaSport.com, Jumat (18/3/2022).

“Pemain yang kami ambil ini dari sekian banyak keturunan, dipilih tiga orang.

"Empat sebenarnya, tetapi baru tiga yang sudah jadi. Memang sudah dipastikan mereka mempunyai skill di atas rata-rata pemain Indonesia,” ucapnya.

Hasani menjelaskan bahwa setelah mempresentasikan secara langsung tadi, datanya juga di cek dengan teliti.

Selama kroscek dilakukan, ternyata ada dokumen yang dinilai masih kurang.

Untuk itu proses administrasi ini harus segera diselesaikan dan Kemenkumhan dalam rapat mengungkapkan dokumen yang mesti dibereskan.

Menurutnya dokumen yang masih kurang adalah masalah legalisasi untuk data pemain.

“Jadi memang masih ada dokumen yang harus dipenuhi. Kami pikir sudah cukup, ternyata masih ada yang kurang, jadi ya masih harus kami penuhi,” kata Hasani.

Baca Juga: Demi Gelar Liga Champions, PSG Berencana Gaet Sosok yang Buat Liverpool Sukses

Kemenkumham masih menyatakan dokumen syarat untuk menjadi WNI itu kurang, jadi harus dipenuhi. Ternyata ini syaratnya banyak, kami baru tahu ternyata banyak.”

Salah satu syarat untuk pindah kewarganegaraan yang minta segera dipenuhi oleh PSSI yakni masalah legalisasi dokumen.

“Mereka datang dari Eropa, jadi akta lahir harus dilegalisasi oleh Dubes."

"Kami tidak menduga syarat itu dan harus diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, harus pakai penerjemah yang disumpah, kami ikuti saja peraturannya.”

“Kami pikir simpel, tenyata tidak. Tetapi, tadi sudah jelas buat kami. Jadi akan kami siapkan apa yang kurang seperti legalisir dari Kedubes. Misalnya mereka lahir di Spanyol, ya kami harus melakukan di Kedutaan Spanyol di sini.”

Lebih lanjut, Hasani mengungkapkan pertemuan tersebut memang merupakan inisiatif dari Kemenkumham karena dokumennya saat ini tengah berada di pihak mereka.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Jadi Penentu Juara Bali United atau Persib, Aji Santoso Ingin Happy Ending

Semua diundang dalam pembahasan ini, termasuk BIN juga dibutuhkan karena mereka harus mengecek pemain memenuhi syarat atau tidak.

“Jadi itu tadi dipanggil semua, jadi sekaligus, kekurangan-kekurangan itu tadi dibahas oleh Sekneg, dibahas oleh BIN, misalnya BIN menyatakan butuh surat keterangan pemain ini tidak terlibat kasus narkotika dan itu harus dipenuhi,” ucapnya.

Lebih lanjut, dalam pembahasan tadi Hasani tak bisa memungkiri bahwa ada beberapa pihak yang merasa keberatan dengan naturalisasi.

Akan tetapi, pihaknya berargumen bahwa proses naturalisasi yang dilakukan saat ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, selama ini banyak kesalahpahaman karena mereka melihat naturalisasi yang terjadi pada 2010 dan 2012.

Intinya selama ada naturalisasi, prestasi timnas Indonesia masih tidak naik dan sama saja.

Namun, dijelaskan bahwa naturalisasi kali ini adalah permintaan dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bahwa Skuad Garuda memang perlu tambahan pemain.

Apalagi pemain-pemain yang diproses naturalisasi ini ke depannya tidak hanya untuk menghadapi tim Asia Tenggara saja tetapi juga akan melawan tim Asia, sepert Arab Saudi, Kuwait, Yordania, dan yang lain.

Setelah dijelaskan dengan rinci, akhirnya semua pihak merasa tidak ada masalah dan berusaha untuk bisa menyelesaikan dalam waktu dekat.

“Mereka tidak keberatan, tetapi mengatakan bahwa mereka juga mengikuti berita-berita ini."

"Kutipan direktur tata negaranya tadi bilang mengikuti berita ini karena sebagai masyarakat juga kami tidak setuju dengan model naturalisasi ini. Jadi mohon diperhatikan dari federasi harus lebih hati-hati.”

Baca Juga: Cara Persib Jaga Asa Raih Gelar Juara Liga 1 dengan Menikung Bali United 

“Kami pun memaklumi hal itu karena ada pro kontranya.”

“Tetapi, kalau lihat dari presentasi kami tadi, mereka yang kami anggap mewakili pemerintah bisa memahami kebutuhan kami untuk timnas Indonesia.”

Sementara itu, PSSI juga tak lupa menekankan kepada Pemerintah agar bisa segera diproses dengan cepat.

Hasani mengatakan bahwa mereka berharap pada April 2022, proses naturalisasi sudah selesai.

Dengan begitu, Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama bisa memperkuat timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang bakal berlangsung pada Mei mendatang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hasani Abdulgani (@hasaniabdulgani)