Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Cuma Roman Abramovich, Pemilik Manchester City Juga Bisa Disanksi Pemerintah Inggris

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 22 Maret 2022 | 09:00 WIB
Pemilik Manchester City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan (tengah), hadir dalam laga Liga Inggris kontra Liverpool di The City of Manchester Stadium, 23 Agustus 2010. (ANDREW YATES / AFP)

BOLASPORT.COM - Setelah pemilik Chelsea, Roman Abramovich, Manchester City terindikasi menjadi klub terbaru yang pemiliknya masuk pantauan Pemerintah Inggris. 

Seperti diketahui, Pemerintah Inggris mencekal Roman Abramovich menyusul invasi Rusia ke Ukraina. 

Abramovich, yang merupakan pengusaha asal Rusia, mendapat sanksi karena disinyalir memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Kendati Chelsea masih bisa menjalani pertandingan Liga Inggris, The Blues tidak bisa melakukan sejumlah aktivitas ekonomi. 

Roman Abramovich pun sudah memutuskan akan menjual Chelsea dan sedang menanti pembeli. 

Beberapa nama disebut ingin mengambil alih aset Abramovich, tetapi belum ada persetujuan yang terjalin. 

Setelah Chelsea dan Roman Abramovich, Manchester City diindikasikan menjadi klub berikutnya yang harus waspada. 

Dikutip BolaSport.com dari AS English, Man City mulai dipantau Pemerintah Inggris terkait pemilik klub mereka. 

Baca Juga: Raih Semifinal Piala FA, Thomas Tuchel Puji Performa Impresif Chelsea

Manchester City saat ini berada di bawah kepemilikan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan yang merupakan Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab. 

Sheikh Mansour pekan pekan lalu bertemu Presiden Suriah, Bassar al-Asaad, yang juga sekutu Vladimir Putin. 

Aktivitas itu yang diindikasikan membuat Man City dan Sheikh Mansour berada pada posisi rawan di mata Pemerintah Inggris.

Baca Juga: Liverpool Hadapi Jadwal Padat, Virgil van DIjk: Nikmatilah!

Apalagi, pertemuan Sheikh Mansour dan Bassar al-Assad sudah membuahkan kritik dari politisi Negeri Ratu Elizabeth II. 

Politisi Partai Buruh, Chris Bryant, adalah sosok yang angkat bicara.

Bryant adalah ketua grup parlemen antar-partai Inggris yang secara khusus berfokus ke konflik Rusia dan Ukraina. 

Ia mempertanyakan kepantasan Sheikh Mansour sebagai pemilik Man City. 

“Apa hal yang tidak dipahami orang-orang ini? Sekarang ada pembunuhan sadis di Suriah yang dilakukan Assad dan sekarang Putin melakukannya kepada warga Ukraina," ujar Chris Bryant.

“Sekarang, ada orang yang ingin bertemu dengan sosok penindas seperti mereka?” tutur Chris Bryant lagi.

Chris Bryant bukan satu-satunya pihak yang mengkritik pertemuan itu. 

Juru bicara Kantor Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pengembangan Inggris juga menyayangkan tatap muka Sheikh Mansour dan Bassar al-Assad. 

Baca Juga: Bukan Spurs, Conte Malah Favoritkan Man United Masuk Empat Besar

“Pemerintah Inggris percaya bahwa tidak adanya perubahan rezim di Suriah mengurangi kesempatan adanya kedamaian yang inklusif di negara tersebut,” kata sang jubir. 

Jika Pemerintah Inggris serius menyikapi pertemuan Sheikh Mansour dan Bassar al-Assad, Manchester City kemungkinan akan menghadapi kesulitan seperti Chelsea.

Kendati Chelsea masih bisa menjalani pertandingan Liga Inggris, The Blues tidak bisa melakukan sejumlah aktivitas ekonomi, termasuk di antaranya adalah transfer pemain. 

Chelsea pun kini tinggal menunggu perkembangan soal calon pemilik baru The Blues. 

Laporan dari Sky Sports menyebutkan, daftar pendek kandidat penerus Roman Abramovich akan diumumkan kurang dari 24 jam.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P