Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sempat dikartu kuning wasit karena dianggap bertarung kurang aktif, Adriano Moraes mengeksekusi Yuya Wakamatsu dengan kuncian guillotine untuk mempertahankan sabuk juara kelas terbang ONE Championship
Sebelum dua laga utama, ONE X: Grand Finale pada Sabtu (26/3/2022) di Singapore Indoor Stadium, digelar duel perebutan sabuk juara kelas terbang ONE Championship.
Juara bertahan Adriano Moraes menghadapi penantang peringkat 2, Yuya Wakamatsu.
Memiliki rekor total 19-3, Adriano Moraes adalah juara kelas terbang ONE Championship sejak titel ini diluncurkan pada 2014.
Dia sempat dua kali kehilangan sabuk juara tetapi kembali merebutnya.
Sekarang Moraes masih tercatat sebagai juara kelas terbang ONE Championship dengan durasi waktu paling lama.
Pada awal April tahun lalu, Moraes sukses menjadi orang pertama yang meng-KO mantan raja UFC yang juga salah satu GOAT MMA, Demetrious Johnson.
Baca Juga: Hasil ONE X - Sexyama Tidak Ada Duanya, 2 Jagoan Veteran Lakukan Comeback Gila
Di lain pihak, Yuya Wakamatsu datang ke ONE X dengan bekal 5 kemenangan beruntun di ONE Championship.
Dengan rekor mentereng itu, sayangnya pertarungan kurang menarik di awal ronde pertama.
Terlalu berhati-hati, kedua jagoan sama-sama menjaga jarak dan sangat minim membuat kontak sehingga wasit sampai mengingatkan agar mereka lebih aktif.
Baru di akhir ronde pertama, Moraes melancarkan takedown dan sempat melakukan tekanan pada Wakamatsu.
Ronde kedua diawali takedown lagi dari Moraes tetapi Wakamatsu bisa melepaskan diri.
Pertarungan sempat kembali tidak terlalu aktif dan kedua petarung menjaga jarak.
Baru di satu menit terakhir intensitas meninggi dengan Moraes berusaha melancarkan serangan lutut terbang dan Wakamatsu juga melepaskan pukulan-pukulan kencang.
Baca Juga: Hasil ONE X - Balas Dendam pada Musuh Lama, Superbon Pertahankan Sabuk Juara
Awal ronde ketiga, karena kembali tidak aktif melakukan kontak serangan, Adriano Moraes dan Yuya Wakamatsu sama-sama menerima kartu kuning dari wasit.
Setelah itu, Moraes mencoba lebih agresif dengan melakukan tendangan lompat.
Wakamatsu membalas dengan dua kali melancarkan takedown terhadap sang juara.
Satu setengah menit menjelang ronde ketiga berakhir, Wakamatsu kembali berusaha menyergap pinggang Moraes.
Tetapi, kali ini Moraes merespons dengan memasukkan guillotine ke leher Wakamatsu.
Kuncian Moraes menjadi ketat dan akhirnya melumpuhkan sang penantang yang terpaksa melakukan tap tanda menyerah.
Setelah sempat menerima kartu kuning dan diejek penonton karena penampilan yang seperti mencari aman, tiba-tiba Moraes mengeksekusi Wakamatsu dengan indah,