Rampok Terus Sasar Pemain Man United, Kali Ini Todong Pisau ke Tenggorokan

BOLASPORT.COM - Perampok terus menyasar rumah pemain Manchester United, kali ini Tahith Chong menjadi korbannya dan mendapatkan todongan pisau. 

Pemain Manchester United yang tengah dipinjamkan ke Birmingham, Tahith Chong, dilaporkan mengalami perampokan di rumahnya di Sale, Greater Manchester pada 16 Januari 2022 pukul 03.00 waktu setempat. 

Menurut laporan The Sun yang dikutip BolaSport.com, sebanyak tiga perampok membobol rumah Tahith Chong dan mencuri harta benda senilai ribuan poundsterling. 

Perhiasan, jam tangan, dan tas mewah raib di tangan para perampok yang menutupi wajahnya dengan topeng itu. 

Selain itu, perampok-perampok tersebut juga menodongkan pisau ke tenggorokan Tahith Chong sambil mengolok-olok sang pemain karena rumahnya kurang aman. 

Baca Juga: Rumah Bek Tottenham Hotspur Disatroni Perampok Bersenjata, Istri dan Anak Jadi Korban

Menurut sumber The Sun, pemain asal Belanda itu terguncang akibat kejadian tersebut.

"Dia terbangun saat melihat tiga pria menodongkan pisau ke tenggorokannya," kata sumber The Sun seperti dikutip BolaSport.com. 

"Mereka juga menyorotkan senter ke matanya dan memerintahkannya untuk bangun dan memberi mereka barang-barang, termasuk jam tangan."

"Sepertinya mereka tahu apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka kejar."

"Mereka tahu siapa pemain itu dan memanggilnya dengan namanya."

Baca Juga: Enggan Sebut Nama, Presiden Barcelona Singgung Angka Transfer Pemain

"Dan mereka bahkan mengatakan kepadanya bahwa dia benar-benar perlu meningkatkan keamanannya atau mengambil risiko itu terjadi lagi."

"Geng itu profesional dan sepertinya mereka pernah melakukannya sebelumnya, mungkin untuk pemain lain," ujarnya lagi. 

Sad to read that Tahith Chong was robbed at knifepoint by a masked gang.

Stay strong. We're with you, brother @TahithC ❤ pic.twitter.com/7z2BqU5E8u

— UtdFaithfuls (@UtdFaithfuls) March 27, 2022

Chong merupakan satu dari empat pemain Man United yang menjadi korban perampokan.

Sebelumnya perampokan turut dialami tiga pemain Man United lainnya, yakni Paul Pogba, Victor Lindelof dan Jesse Lingard. 

Baca Juga: Diiming-imingi Gaji Sebesar Paul Pogba, Bruno Fernandes Mantap Perpanjang Kontrak hingga 2027

Lingard dirampok pada 15 Januari saat Man United bermain melawan Aston Villa di Birmingham. 

Sementara itu, Lindelof menjadi sasaran maling selama pertandingan Man United melawan Brentford di London pada 19 Januari.

Istri Lindelof dan dua putranya berada di rumah saat kejadian tersebut. 

Adapun Pogba mengalami pembobolan selama pertandingan Liga Champions antara Man United melawan Atletico Madrid pada 15 Maret.

Baca Juga: Respek, Jagoan Chelsea Ogah Becandain Italia yang Gagal ke Piala Dunia

Dalam postingannya di Twitter pada hari Rabu (16/03/2022) waktu setempat, Pogba mengatakan bahwa ketika rumahnya dirampok, anak-anaknya tertidur lelap di dalam kamar.

"Tadi malam mimpi buruk terburuk kami terjadi ketika rumah kami dibobol saat bayi kami sedang tidur di kamar mereka," ujar Paul Pogba melalui akun Twitter pribadinya, dilansir BolaSport.com dari Independent.

Manchester United midfielder Paul Pogba has revealed his 2018 World Cup winner's medal was one of the items stolen during a recent robbery at his home.

Read full story here; https://t.co/pX73I6PBms#PulseSports pic.twitter.com/dMadXKRwGv

— Pulse Kenya (@PulseLiveKenya) March 23, 2022

"Para pencuri berada di rumah kami selama kurang dari lima menit."

"Musibah tersebut terjadi pada menit-menit terakhir pertandingan tadi malam ketika mereka tahu kami tidak akan berada di rumah," kata Pogba menambahkan.

Baca Juga: Paul Pogba Disarankan Pelatih Fisik Segera Cari Klub Baru Musim Depan

Anak-anak Pogba baik-baik saja dan tak mengalami luka.

Namun, menurut laporan Sky Sports, salah satu barang paling berharga milik Pogba, yaitu medali juara bersama timnas Prancis di Piala dunia 2018 diambil oleh para perampok.

Pihak kepolisian telah dipanggil untuk menangani kasus perampokan di rumah para pesepak bola ini.

Mereka mencoba memperingatkan pemain bahwa para perampok mungkin telah memantau media sosialnya sebelum melaksanakan aksinya.