Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keputusan UEFA mengubah peraturan Liga Champions dianggap akan semakin memanjakan klub seperti Manchester United.
Manchester United akan diuntungkan oleh peraturan baru Liga Champions yang mulai berlaku pada musim 2024-2025.
Mulai musim tersebut, Liga Champions akan diikuti oleh 36 peserta.
Dua peserta tambahan akan diambil dari klub yang memiliki koefisien tertinggi menurut UEFA.
Koefisien tersebut dihitung dari penampilan klub di kompetisi Benua Eropa selama lima tahun terakhir.
Baca Juga: Italia Cuma Jadi Penonton di Piala Dunia 2022, Bonucci Salahkan Format Kualifikasi
Selain itu, UEFA juga akan mempertimbangkan penampilan di liga domestik sebagai acuan kelolosan.
Jumlah maksimal tim yang berpartisipasi di Liga Champions kini bisa bertambah menjadi enam klub untuk setiap negara.
Sebagai contoh, Manchester United tetap bisa lolos masuk ke dalam kualifikasi Liga Champions meski hanya berada di peringkat keenam Liga Inggris jika memiliki nilai koefisien yang bagus.
Man United bisa melangkahi klub seperti West Ham United, yang meski berada di peringkat atasnya, susah untuk mendapat slot tambahan karena nilai koefisiennya rendah.
Baca Juga: Tampil Impresif, Wonderkid Timnas Inggris OTW Jadi Pemain Kelas Dunia
Peraturan ini sendiri diajukan oleh Asosiasi Klub Benua Eropa (ECA) dalam pertemuan dengan Dewan Eksekutif UEFA pada Selasa (29/3/2022).
Wakil Presiden ECA, Aki Riihilahti, mengaku bahwa peraturan ini membuat Liga Champions semakin inklusif dan berkualitas premium.
"Saat membicarakan tempat di kompetisi Eropa, kami menambahkan performa domestik karena Anda harus melihat kondisi tim secara keseluruhan," ujar Riihilahti seperti dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
Riihilahti juga menampik anggapan bahwa peraturan baru ini justru menguntungkan klub-klub besar saja.
Baca Juga: Jika Wales Lolos Piala Dunia, Gareth Bale akan Pindah dari Real Madrid dan Pensiun setelah Turnamen
Menurutnya, ECA berhak mengajukan usulan ini agar tim terbaik selalu mampu menjadi peserta Liga Champions.
Meski belum resmi diberlakukan, peraturan baru tersebut sudah mendapat banyak kritik.
UEFA dianggap seperti memberikan jalan masuk diam-diam untuk European Super League (ESL) yang sudah mereka tentang.
Tahun lalu, sebanyak 12 klub mengumumkan dibentuknya European Super League sebagai kompetisi antarklub elite di Benua Biru.
Baca Juga: Mohamed Salah dkk Gagal Lolos Piala Dunia, FA Mesir Tuduh Fan Senegal Lakukan Tindakan Brutal
Hanya selang beberapa jam, para klub yang awalnya menyetujui ajang tersebut langsung mundur karena pertentangan pemain dan suporter.
Kini hanya ada tiga klub tersisa yang kukuh mempertahankan rencana itu, yang terdiri atas Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
ESL belum sepenuhnya bubar meski UEFA mengancam memberi sanksi bagi klub yang masih terlibat.
Baca Juga: Steven Gerrard Ungkap Peran Juergen Klopp dalam Karier Kepelatihannya
Hadirnya peraturan baru dalam Liga Champions ini seperti perwujudan wajah baru ESL yang menyelinap ke badan UEFA.
Klub-klub elite tetap mendapat hak istimewa karena lebih familier dengan Liga Champions dalam beberapa musim terakhir.