Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tidak ada nama Khabib Nurmagomedov ketika Conor McGregor disebut sebagai salah satu dari tiga petarung terbaik pada UFC.
Menjawab perdebatan mengenai petarung terbaik sepanjang masa memang selalu serba-salah.
Pasalnya, setiap individu punya kriteria masing-masing ketika mengurutkan daftar petarung terbaik menurut versi mereka masing-masing.
Juara kelas bulu UFC, Alexander Volkanovski, pun punya alasan kenapa menurutnya Conor McGregor adalah salah satu petarung terbaik di UFC.
Sulit dimungkiri bahwa McGregor merupakan salah satu petarung tersukses di UFC.
Kesuksesan McGregor tak melulu soal statusnya sebagai petarung terpopuler di oktagon.
The Notorious juga merupakan juara dua divisi pertama di UFC ketika mengawinkan gelar kelas ringan dan kelas bulu pada 2016 silam.
Meski demikian, karier McGregor (22-6, 10-4 UFC) bukannya tak bercela dengan sejumlah catatan kekalahan yang dialaminya.
Di UFC sendiri McGregor kalah empat kali dalam 14 penampilan.
Baca Juga: UFC 273 - Tak Ada Celah bagi The Korean Zombie untuk Curi Gelar Volkanovski
Ketika berbicara soal rekor pertarungan, McGregor sering dibandingkan dengan musuh bebuyutannya, Khabib Nurmagomedov.
Nurmagomedov mencetak 13 kemenangan beruntun di UFC dalam perjalanannya merebut sabuk juara kelas ringan dan mempertahankannya tiga kali.
Salah satu kemenangan The Eagle diraih saat berhadapan dengan McGregor pada 2018 silam.
Petarung asal Dagestan itu secara keseluruhan juga tak terkalahkan dalam 29 pertandingan di semua ajang MMA profesional.
Namun, Volkanovski melihat bahwa McGregor tetaplah salah satu petarung yang wajib disebut ketika membahas siapa sosok terbaik di UFC.
"McGregor jelas harus ada dalam diskusi ini karena Anda berbicara soal menjadi petarung yang sukses," ujarnya kepada Man of Many, dilansir dari Mirror.co.uk.
"Apakah dia kadang-kadang melakukan tindakan bodoh? Apakah dia bisa dijadikan panutan? Tetapi pada saat yang sama, lihatlah legasi yang ditinggalkannya."
"Lihatlah uang yang dihasilkan. Dia sukses. Dia bahkan tak harus bertarung lagi."
Baca Juga: Aksi Khabib versi Perempuan Kayla Harrison di PFL Kini Tayang di Mola TV
"Bahkan setelah karier, petarung tetap harus memiliki tujuan, dan dia menunjukkannya. Dia menaikkan standar ketika Anda melihatnya dari sudut pandang ini."
Adapun dua petarung terbaik lain menurut Volkanovski adalah juara kelas menengah, Israel Adesanya, dan mantan juara dua divisi lain, Georges St-Pierre.
Adesanya masih menjadi petarung terbaik di kelas menengah terlepas dari kekalahannya ketika berusaha merebut gelar kelas berat ringan pada awal tahun lalu.
"Bahkan dia sekarang masih menjadi dirinya sendiri dan seorang yang loyal. Tidak banyak orang yang tahu, tetapi dia orang yang loyal. Family man," ujar Volkanovski.
"Pada saat yang sama orang-orang melihatnya, dan dia melakukan pekerjaannya. Entah Anda suka atau tidak, dia tetap melakukannya. Jadi Anda harus menghormatinya."
Sementara St-Pierre merupakan petarung terbaik di kelas welter pada masanya.
Petarung yang masuk dalam UFC Hall of Fame itu menjadi juara kelas welter dua kali dan mampu mempertahankan gelarnya sebanyak sembilan kali.
St-Pierre pensiun pada puncak kejayaannya. Kemenangan atas Michael Bisping dalam pertarungan gelar kelas menengah menjadi catatan terakhir dalam rekor pertarungannya.
"Bisa melakukan apa yang telah dia lakukan dan berada di posisinya sekarang, dia sangat luar biasa, dan saya kagum dia tidak pernah berubah," ucap Volkanovksi.
Baca Juga: Kejar 5 Besar ONE Championship, Adrian Mattheis Siap Diadu 2 Kali dalam 1 Malam
Volkanovksi sendiri tengah membangun legasinya sebagai salah satu petarung terbaik yang pernah ada di UFC.
Alexander The Great akan mempertahankan gelarnya untuk ketiga kali saat menghadapi petarung veteran, Jung "Korea Zombie" Chan-sung pada UFC 273.
UFC 273 akan digelar pada Minggu (10/4/2022) pagi WIB di Vystar Veterans Memorial Arena, Florida, Amerika Serikat.
Baca Juga: Dana White Tak Sudi Izinkan Conor McGregor Adu Sakti Lawan Jake Paul di Oktagon