Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Meski sudah mendatangkan tujuh pemain, namun Arema FC masih belum menemukan pengganti dari Carlos Fortes sebagai ujung tombak serangan tim.
Sampai tulisan ini dirilis, Arema FC sudah merekrut tujuh pemain.
Dari tujuh pemain itu, belum ada satupun pemain yang berkarakter sebagai ujung tombak serangan tim sekaliber Carlos Fortes.
Baik Evan Dimas, Gian Zola, Andik Rendika, Adam Alis, Hanis Saghara, Ilham Udin, dan Hasyim Kipuw, bukan penyerang tengah murni yang bisa diandalkan untuk mencetak gol.
Hanis Saghara di Persikabo 1973 punya posisi natural di posisi nomor 9 atau nomor 10, namun hanya mencetak 2 gol dan 2 assist dalam 14 laga.
Permasalahan ini terlihat sangat serius agar Arema FC layak menyandang status "Los Galaticos".
Pasalnya Arema FC punya produktivitas gol yang rendah sebagai tim papan atas.
Pada Liga 1 musim 2021/22 saja, Arema FC hanya mencetak 44 gol.
Catatan gol itu jadi yang terendah diantara lima besar Liga 1 musim 2021/22.
Sebagai catatan, 20 dari 44 gol itu disumbangkan oleh Carlos Fortes.
Baca Juga: Ambisi Besar Marc Klok Bawa Timnas U-23 Indonesia Raih Emas di SEA Games 2021
Itu artinya, Carlos Fortes merupakan separuh nyawa dari sumbangan gol Arema FC.
Jika Carlos Fortes tidak mencetak gol di laga itu, Arema FC kebingungan mendapatkan gol dari para pemain dibelakangnya.
Sebuah tim juara Liga 1 dari masa ke masa punya striker tajam dan para gelandang yang bisa menjadi penyokong produktivitas mereka.
Bali United bisa jadi contoh bagus saat memiliki Ilija Spasojevic sebagai andalan mencetak gol.
Sementara nama-nama seperti Stefano Lilipaly, Privat Mbarga, Eber Bessa, dan Lerby Eliandry bisa diandalkan saat Spasojevic mandek.
Baca Juga: Nadeo Argawinata Belum Cukup, Pelatih Bali United Akui Butuh Tambahan 2 Kiper
Saat Arema menjadi juara Liga Indonesia musim 2009/10, mereka punya Noh Alam Shah sebagai andalan mencetak gol.
Sang striker juga ditopang oleh Roman Chmelo, Esteban Guillen, dan Muhammad Ridhuan sebagai solusi saat produktivitas Noh Alam Shah macet.