Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo, menyindir balik Manchester City ketika menggunakan taktik yang menurutnya menunjukkan sepak bola 'prasejarah'.
Sebelumnya, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengomentari taktik Atletico Madrid dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions 2021-2022 pada 5 April lalu.
Pep Guardiola menyoroti formasi 5-5-0 yang diterapkan Diego Simeone untuk Atletico Madrid pada pertandingan tersebut.
Menghadapi formasi total bertahan, Guardiola mengakui akan sangat sulit bagi tim asuhannya untuk bisa menembus pertahanan Atletico Madrid.
Dalam komentarnya, juru taktik asal Spanyol ini menyebut-nyebut soal 'prasejarah'.
Baca Juga: Pep Guardiola: Sejak Zaman Prasejarah, Sulit bagi Man City Bongkar Formasi Atletico Madrid
"Kami merasa mereka akan bermain dengan formasi 3-5-2, kemudian mereka mengubahnya dan menggunakan formasi 5-5-0, sesuatu yang sejak zaman prasejarah hingga hari ini sangat sulit untuk dibongkar," kata Guardiola, seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
Meskipun Guardiola bersikeras mengatakan dirinya tidak pernah mengkritik gaya bermain Atletico, Los Rojiblancos tampaknya tidak terkesan dengan komentar sang pelatih.
Usai laga leg kedua perempat final antara Atletico dan Man City di Stadion Wanda Metropolitano pada Rabu (13/4/2022) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB, Guardiola disindir balik oleh Presiden Atletico Madrid, Enrique Cerezo.
Enrique Cerezo mengeklaim Man City memainkan sepak bola prasejarah sehingga Atletico sulit membobol gawang mereka dan laga berakhir dengan skor 0-0.
"Itu adalah pertandingan yang, dengan sedikit keberuntungan, akan membawa kami ke semifinal," kata Cerezo, dikutip BolaSport.com dari Radio Marca.
Baca Juga: Man City Dikritik karena Tiru Strategi Atletico Madrid, Guardiola Ngeles soal Lemparan ke Dalam
"Kami tidak cukup beruntung untuk mencetak gol dan mencapai perpanjangan waktu."
"Kami adalah tim yang memiliki banyak status sehingga seseorang dapat menyinggung kami dan pada akhirnya telah ditunjukkan bahwa setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing."
"Kami memainkan permainan yang bagus, menyerang, dan Man City memainkan permainan prasejarah, bertahan dan memasang tembok di depan gawang mereka sehingga mereka tidak akan mencetak gol."
"Semua orang telah melihatnya. Man City adalah tim yang sepenuhnya defensif."
"Di babak kedua mereka menembak ke gawang sekali. Hal itu menunjukkan bahwa setiap tim memiliki permainan prasejarah masing-masing," ujarnya lagi.
Baca Juga: Ogah Ngomongin Real Madrid, Diego Simeone Walk Out saat Konferensi Pers
Man City memang tercatat hanya berhasil sekali melepaskan tembakan tepat sasaran dari 10 percobaan.
Sementara itu, Atletico Madrid berhasil memproduksi 13 tembakan yang 3 di antaranya mengarah ke gawang.
Baik Atletico maupun Man City tak mampu menjebol gawang lawan masing-masing hingga wasit meniup peluit panjang.
The Citizens pun berhak melaju ke semifinal setelah menang agregat 1-0 atas Los Rojiblancos.